Jakarta -
Hal menarik terjadi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada Kamis (1/10) akan ada sosok perempuan muda yang menggantikan Menteri BUMN Erick Thohir.
Sosok tersebut merupakan salah satu kandidat yang dipilih dari program 'Girls Take Over', sebuah program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN bekerja sama dengan Plan Internasional Indonesia dan Srikandi BUMN.
Tapi jangan kaget dulu, jabatan Menteri BUMN itu hanya digantikan satu hari saja. Tujuannya tak lain dan tak bukan untuk mendukung kesetaraan gender di Indonesia dan mendukung perempuan muda agar tumbuh menjadi pemimpin khususnya di Kementerian BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan ada enam perempuan muda yang berkesempatan untuk 'Sehari menjadi Menteri dan Dirut BUMN'. Dia mengatakan, program ini sangat strategis dan sesuai dengan transformasi human capital di BUMN.
"Saya yakini proses sangat baik nanti dalam 1-2 hari ini akan ditentukan siapa yang gantiin saya. Saya berharap ke depan dari yang enam ini menjadi women leadership baik di BUMN atau di bidang masing-masing karena penting saya rasa menciptakan leadership ke depan karena nggak mungkin yang jadi pemimpin itu-itu saja," kata Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (27/9) kemarin.
Erick juga memberikan guyonan kepada mereka yang akan menduduki kursi Menteri BUMN sehari. "Satu, untuk yang menggantikan saya, hari ini baru kenal ya jadi prosesnya butuh beberapa hari nanti saya minta hari ini mereka keliling Monas 10 kali karena perlu kuat fisik, karena jadi menteri perlu fisik," tuturnya.
"Kedua dijemur di matahari ya setengah hari karena mesti tahan panas, karena kursi menteri itu kursi panas. Nggak ya itu bercanda," guyonnya.
Selama proses seleksi, peserta akan melakukan dan mengikuti beberapa meeting KemenBUMN, interview langsung dengan Erick Thohir, interaksi dan melihat sejauh mana kemampuan kepemimpinan para peserta.Setelah itu, proses pengambilalihan posisi Menteri BUMN dan pemimpin lainnya akan dilakukan pada tanggal 30 September dan 1 Oktober 2021
Bagi peserta yang tidak terpilih menggantikan Erick akan mengisi kursi direktur utama di lima BUMN yaitu BRI, Angkasa Pura I, Bank Mandiri, Kimia Farma, dan Telkomsel.
Simak juga video '7 Perusahaan BUMN yang Mau Dibubarkan Erick Thohir, Apa Saja?':
[Gambas:Video 20detik]
Profil perempuan muda pengganti Erick Thohir dan bos BUMN di halaman berikutnya.
Berikut profil keenam peserta Girls Take Over yang akan menggantikan sementara posisi Menteri BUMN Erick Thohir dan 5 BUMN lain:
1. Adinda (19 tahun) dari Jawa Tengah
Adinda merupakan mahasiswa pendidikan S-1 di bidang informatika dan menjadi asisten praktikum di kampusnya. Dia juga aktif dalam kegiatan kampus mulai dari menjadi anggota Developer Student Club hingga pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Dia aktif menyuarakan isu kesetaraan gender dan lingkungan melalui edukasi langsung kepada masyarakat. Dia dinobatkan sebagai Duta Generasi Hijau Jawa Tengah 2019 dan mengajar sebagai guru SD di salah satu daerah pelosok Indonesia, tepatnya di Kota Musi Banyuasin.
2. Indira (23 tahun) dari Sulawesi Selatan
Indira adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, di mana dia satu-satunya anak perempuan di keluarganya yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi. Dia seorang mahasiswi berprestasi di Fakultas Hukum, yang memenangkan kategori Hakim Terbaik di kompetisi peradilan semu bergengsi.
Indira juga aktif berorganisasi dan menjadi asisten peneliti, tutor serta bekerja di salah satu perbankan BUMN. Bagi Indira, kepemimpinan perempuan penting agar menjadi magnet bagi perempuan-perempuan lainnya untuk berani mengambil langkah dan menunjukkan kemampuan setara laki-laki.
3. Putri (21 tahun) dari Jawa Barat
Putri yang berasal dari Kabupaten Bandung ini merupakan lulusan salah satu lulusan universitas pertanian terkemuka. Dia sudah aktif memperjuangkan hak-hak anak perempuan di desanya.
Tergabung dalam Forum Anak Daerah untuk berjuang menikmati haknya, Putri menjadi konselor sebaya dari kampung ke kampung. Putri mengabarkan kepada anak perempuan lainnya, masih banyak penjuru dunia yang perlu ditelusuri, masih banyak buku yang perlu diilhami, masih banyak masa depan gemilang yang perlu diperjuangkan. Dia percaya bahwa bagi perempuan, dapur, sumur, kasur bukanlah pilihan terakhir.
4. Sharon (24 tahun) dari Jawa Barat
Sharon yang merupakan lulusan terbaik Fakultasi Psikologi, universitas negeri unggulan dan Best Graduate Officer Development Program salah satu bank BUMN pada 2019 ini memiliki cita-cita mendorong kesetaraan perempuan dalam dunia kerja. Selama pandemi Covid-19, dia berkesempatan memimpin tim Covid Rangers dalam mendorong kesadaran seluruh anggota tim demi mencegah penularan Covid-19.
Selain itu, dia telah meningkatkan keterwakilan perempuan sebesar 20 persen di tim pemasarannya, dengan berdasarkan kapabilitas individu. Dalam perjalannya, Sharon mendorong lebih anggota tim, khususnya perempuan untuk mampu memimpin diri sendiri, keluarga, dan lingkungan yang lebih luas.
5. Sisilia (22 tahun) dari Nusa Tenggara Timur
Sisilia sempat menjadi seorang edukator dan Plt Kepala Sekolah Pendidikan Usia Dini, yang membawahi empat kelas besar dis ebuah lembaga pendidikan swasta di Kota Kupang. Sejak 2015, dia juga tergabung dalam komunitas di bidang pendidikan dan lingkungan.
Dia mengajar Bahasa Inggris dan mata pelajaran serta keahlian lainnya bagi anak-anak yang tinggal di kampung nelayan dan bekerja sebagai kuli angkut di pasar. Sisilia ingin mendorong semua pihak untuk lebih memperhatikan isu kesetaraan gender dan tidak menghakimi perempuan atas pilihan yang diambil terhadap kepemilikan tubuhnya.
6. Virdha (23 tahun) dari Jawa Tengah
Virdha saat ini aktif di Pusat Studi Gender dan berpartisipasi di program pemberdayaan perempuan yang bekerja dengan berinovasi menggunakan bahak lokal dan melakukan pelatihan ekonomi untuk perempuan di suatu perkampungan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dia juga meneliti fenomena kekerasan terhadap perempuan dan berencana untuk mempublikasikan penelitian tersebut.
Menurut Virdha, keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan kerja adalah yang yang sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang tidak akan didapatkan dari kepemimpinan yang hanya melibatkan laki-laki saja.