Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan utang bukan lah hal yang harus dimusuhi. Menurutnya, selama ini utang pemerintah di Indonesia mendapatkan persepsi yang kurang baik.
Menurutnya, utang adalah salah satu instrumen keuangan dan kebijakan pemerintah. Maka dari itu utang akan dikelola menjadi tepat guna sebagai salah satu instrumen keuangan negara.
Dia menegaskan pihaknya selaku pengawal keuangan negara akan melakukan pengelolaan utang dengan hati-hati dan bertanggung jawab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Utang ini adalah instrumen. Bukan tujuan dan bukan sesuatu yang harus dimusuhi, namun harus didudukkan sebagai instrumen kebijakan yang tetap harus kita kelola dengan hati-hati dan bertanggung jawab," ungkap Sri Mulyani saat melakukan pelantikan pejabat Kementerian Keuangan, Selasa (28/9/2021).
Sri Mulyani mengingatkan kepada seluruh jajarannya, khususnya yang ikut mengelola utang agar bisa melakukan komunikasi publik soal utang. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak memandang sebelah mata instrumen utang.
Dirinya pun mengakui, edukasi soal utang memang tidak mudah. Apalagi selama ini persepsi utang selalu dipandang buruk di tengah masyarakat.
"Ini bukan mudah karena di Indonesia kita miliki lingkungan politik dan juga persepsi mengenai instrumen utang itu yang dianggap perlu untuk diedukasikan ke publik," ungkap Sri Mulyani.
Menurutnya, setingkat anggota dewan pun masih banyak yang bertanya soal utang. Hal itu pun dirasakannya dalam rapat pembahasan UU APBN 2022 di DPR.
Dia bilang, Kementerian Keuangan bukan hanya harus menjawab soal menyoal utang, namun juga wajib memberikan bukti pengelolaan utang yang hati-hati dan bertanggung jawab.
"Hari ini kita dengar banyak parpol menyampaikan ke kita dalam pembahasan UU APBN 2022 mengenai tingkat pinjaman pemerintah. Ini perlu kita sikapi dan kita jawab, serta ditunjukkan dengan bukti bahwa kita kelola seluruh utang dan pinjaman secara bertanggung jawab, berhati hati dan berhasil guna," papar Sri Mulyani.
(hal/dna)