China Krisis Listrik, Pabrik Apple Batasi Produksi

China Krisis Listrik, Pabrik Apple Batasi Produksi

Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 29 Sep 2021 10:57 WIB
Venezuela, negara yang kaya akan minyak tini engah mengalami pemadaman listrik berskala nasional sejak awal bulan. Begini kondisinya sekarang.
Foto: dok. Reuters
Jakarta -

Krisis pasokan listrik yang saat ini tengah berkembang di China tela memicu sejumlah pemadaman listrik di berbagai wilayah. Pemadaman ini memaksa sejumlah pabrik memangkas produksi.

Melansir dari CNN, Rabu (29/9/2021), sejumlah pabrik yang terpaksa berhenti produksi tersebut termasuk pemasok Apple.

Sebuah perusahaan Taiwan yang memproduksi komponen dan merakit iPhone untuk Apple, Pegatron, mengatakan pada Selasa (28/9) kemarin bahwa mereka akan segera membatasi jumlah produksinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bekerja sama dengan kebijakan pemerintah lokal untuk mengaktifkan mekanisme hemat energi dan mengurangi produksi," jelas perusahaan.

Pemangkasan produksi ini tentu dapat mengancam kondisi ekonomi Negeri Tirai Bambu ini secara luas dan menempatkan lebih banyak tekanan pada rantai pasokan global.

ADVERTISEMENT

Menurut direktur di Counterpoint Research, Dale Gai, pengurangan jumlah produksi ini dirasa dapat menciptakan permasalahan baru untuk rantai pasokan teknologi, meskipun kemungkinannya tidak akan separah kekurangan chip komputer golbal.

"Ada mungkin beberapa penundaan komponen selama sekitar satu minggu," kata Gai.

Akibat krisis ini membuat sejumlah ekonom mulai memangkas ekspektasi pertumbuhan tahun ini atas kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sejumlah analis dari Goldman Sachs memperkirakan bahwa sebanyak 44% aktivitas industri China telah dipengaruhi oleh kekurangan listrik, yang berpotensi menyebabkan penurunan 1 poin persentase dalam pertumbuhan PDB tahunan pada kuartal ketiga, dan penurunan 2 poin poin dari Oktober hingga Desember.

Dikatakan dalam sebuah catatan yang diterbitkan Selasa bahwa mereka memotong perkiraan pertumbuhan PDB 2021 untuk China menjadi 7,8%, dari sebelumnya 8,2%.

Sementara Analis di Nomura mengatakan sejumlah pabrik terpaksa berhenti beroperasi karena mandat pemerintah untuk memenuhi target karbon atau lonjakan harga akibat kekurangan batu bara. Mereka memangkas perkiraan pertumbuhan PDB tahunan menjadi 7,7%.

Masalah pasokan energi bukanlah hal baru bagi China. Musim panas ini, beberapa provinsi di China memperingatkan kekurangan listrik yang saat itu merupakan krisis listrik terburuk di negara itu sejak 2011.

(zlf/zlf)

Hide Ads