Unik Nih! Ada Profesi Gemukin Sapi di Lampung, Omzet Puluhan Juta

Unik Nih! Ada Profesi Gemukin Sapi di Lampung, Omzet Puluhan Juta

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Rabu, 29 Sep 2021 14:05 WIB
sinergiultramikro-bri
Foto: detikcom/Agung Pambudhy
Lampung Tengah -

Selama tiga tahun belakangan ini, Muslimin menekuni usaha penggemukan sapi. Ini merupakan usaha yang terbilang unik, karena di peternakan milik Muslimin sapi-sapi dibuat menjadi gemoy dengan memberi makan khusus dan vitamin. Tentunya bukan seperti sapi gelonggongan yang dijejali air agar tubuhnya mengembang.

Dari awalnya hanya bermodal 4 ekor sapi, kini warga Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah ini memiliki lebih dari 40 ekor sapi. Muslimin hanya fokus menggemukkan sapi dan menjualnya kembali saat bobotnya sudah lebih besar. Sejauh ini, ia tidak menjalankan kegiatan breeding sapi karena menurutnya membutuhkan modal lebih besar dan putaran uang lebih lambat lantaran harus membesarkan sapi dari kecil.

Untuk usaha penggemukan ini, Muslimin tidak membeli sapi anakan, melainkan sapi dewasa berusia sekitar 2 tahun. Sapi dibuat gemuk dengan makanan yang diracik khusus plus diberi suplementasi vitamin. Kemudian sapi dijual ketika bobotnya sudah memenuhi standar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap sapi di peternakan muslimin diberikan santapan sebanyak 10 kg setiap kali makan. Sapi-sapi dibuat kenyang setiap pagi dan sore hari.

Pria keturunan Jawa ini mengatakan sapi ditimbang bobotnya tiap satu bulan sekali. Ia mengungkapkan jika sapi dalam kondisi sehat, bobotnya bisa naik sampai 150 kilogram dalam waktu 3-4 bulan.

ADVERTISEMENT

"Saya beli biasanya (berat) 250 kilogram. Kita jual itu beratnya sudah 350-400 kilogram. 3 sampai 4 bulan saja penggemukan," ulas Muslimin.

sinergiultramikro-briUnik Nih! Ada Profesi Gemukin Sapi di Lampung, Omzet Puluhan Juta Foto: detikcom/Agung Pambudhy

Sapi yang sudah digemukkan ditaksir harganya berdasarkan bobot keseluruhan. Untuk sapi betina, saat ini per kilogram dihargai Rp 44-45 ribu, sedangkan jantan harganya Rp 47 ribu. Sebagai contoh, untuk sapi jantan berbobot 400 kilogram, harganya berarti Rp 47 ribu dikali 400 setara Rp 18,8 juta.

Muslimin menguraikan dalam sebulan setidaknya ada 5 ekor sapi yang terjual dengan kisaran harga Rp 17-18 juta. Omzet yang ia peroleh per bulan sekitar Rp 80-90 juta.

"Pembeli itu biasanya jagal di dekat sini (Gunung Sugih) atau di Bandar Lampung. Mereka potong lalu dijual ke pasar," jelas Muslimin.

Muslimin juga menerima pesanan sapi dari pembeli di luar kota. Ia sudah memiliki armada sendiri untuk mengantarkan sapi ke Jakarta dan berbagai daerah di Pulau Jawa.

Untuk mengembangkan usahanya, Muslimin memanfaatkan fasilitas KUR dari BRI. Suntikan modal itu dipergunakannya itu untuk pakan dan kebutuhan lainnya.

"KUR ini kan bunganya kecil ya. Jadi menurut saya sih nggak memberatkan," cetus Muslimin.

Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/

(akn/hns)

Hide Ads