Belum lama ini Evergrande telah berhasil mengumpulkan dana senilai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,3 triliun (dengan kurs Rp 14.200/dolar AS). Dana jumbo itu belum cukup untuk melunasi kewajiban surat utangnya yang akan jatuh tempo hari ini.
Dana ini berhasil didapatkan olehnya setelah mereka setuju untuk menjual sebagian sahamnya anak usahanya.
Melansir dari CNN, Kamis (30/9/2021), perusahaan properti asal China itu menjual hampir 20% sahamnya di Shengjing Bank ke Shenyang Shengjing Finance Investment Group milik negara China. Shengjing merupakan salah satu pemberi utang yang terimbas masalah gagal bayar Evergrande.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan ke bursa saham, Evergrande mengatakan bahwa masalah likuiditasnya telah mempengaruhi Bank Shengjing secara material. Dengan demikian pemberi pinjaman (bank Shengjing) telah menuntut agar semua hasil dari penjualan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban keuangan antara kedua pihak.
Sebagai informasi, Evergrande merupakan perusahaan pengembang China yang memiliki kewajiban untuk membayar utang senilai lebih dari US$ 300 miliar. Total utang yang dimilikinya itu sudah termasuk hampir US$ 20 miliar obligasi global.
Ini berarti bahwa Evergrande kemungkinan tidak akan dapat menggunakan uang itu untuk utang lainnya. Sedangkan untuk investor Evergrande lainnya sedang menunggu untuk mendengar apakah perusahaan akan memenuhi kewajibannya kepada pemegang obligasi lainnya, atau semakin mendekati gagal bayar.
Oleh karenanya, guna meredam kondisi utang Evergrande yang semakin memburuk, dalam beberapa pekan terakhir Pemerintahan China di Beijing telah mengalihkan fokusnya untuk membatasi dampak dari krisis dan melindungi warga biasa yang juga terdampak kasus ini. Hal ini dilakukan oleh pemerintah menyusul protes massal dan di pasar global.
Dalam sebuah pernyataan minggu ini, People's Bank of China mengatakan kalau pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan perkembangan pasar real estat yang sehat dan melindungi hak dan kepentingan sah konsumen perumahan.
Meskipun tidak merujuk pada Evergrande secara khusus, bank sentral telah mengguyur uang tunai ke dalam sistem keuangan selama beberapa hari terakhir untuk membantu menstabilkan situasi dan menenangkan investor.
Saksikan juga: d'Mentor: Deteksi Investasi Bodong