Menteri BUMN terpilih dalam program Girls Take Over, Sharon ingin agar kolaborasi antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat meningkatkan produktivitas petani lokal. Maka itu, ia meminta agar kolaborasi ini bukan hanya mengenai penyediaan modal dan sarana produksi, tapi juga akses pasar untuk hasil panennya.
Hal itu disampaikan Sharon dalam acara penandatangan Nota Kesepahaman Pemberdayaan Pertanian Melalui Program Makmur antara PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero).
"Saya juga berharap kalau kolaborasi BRI dan Pupuk ini benar-benar kita bisa meningkatkan produktivitas petani lokal, bukan hanya penyediaan modalnya, bukan hanya sarana produksinya saja, tapi kita betul-betul beri untuk setiap bagian, part di dalamnya kita sama monitor, kita juga berikan akses pasar untuk hasil panennya," katanya di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (30/9/2021).
Sharon juga berharap pendampingan budidaya juga benar-benar dilaksanakan. Ia tidak ingin hanya sekadar formalitas.
"Lagi harapan saya juga pendampingan budidaya bisa dilakukan secara nyata jangan hanya formalitas tapi betul-betul kita laksanakan di lapangan," katanya.
Selain itu, ia juga ingin kolaborasi ini diperluas ke berbagai wilayah dan komoditas tertentu. Kemudian, kolaborisasi ini memberikan nilai lebih pada pelaku pasar dalam rantai pasok tersebut.
"Tentu ini bisa beri value lebih bagi pelaku pasar untuk rantai pasok di dalamnya, kaitannya juga dengan BUMN holding pangan selaku off taker," katanya.
"Dan nantinya harapannya semua BUMN pangan bisa saling bantu untuk sama-sama memperbesar pasarnya untuk petani sehingga UMKM juga bisa naik kelas tentunya," katanya.
Sebagai tambahan, Girls Take Over merupakan program kesetaraan gender di Kementerian BUMN. Melalui program itu, Sharon terpilih menjadi Menteri BUMN dan bertugas selama satu hari.
Baca juga: Ini Dia Sosok 'Pengganti' Erick Thohir |
Simak Video "Video Apresiasi Prabowo ke Petani: Saudara Adalah Tulang Punggung Bangsa"
(acd/zlf)