Jangan Lakukan Ini Kalau Nggak Mau Insentif Prakerja Ditarik Lagi

Jangan Lakukan Ini Kalau Nggak Mau Insentif Prakerja Ditarik Lagi

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 02 Okt 2021 15:00 WIB
kartu pra kerja
Foto: Luthfy Syahban/Tim Infografis
Jakarta -

Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah mencabut akses kepesertaan peserta gelombang 19. Hal ini dilakukan karena mereka tak mengambil pelatihan yang sudah disediakan.

Head of Communication PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu mengungkapkan sebaiknya para peserta yang sudah berhasil mendaftar bisa segera mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kemampuan.

"Jangan sampai kesempatan tersebut terbuang percuma. Sayang sekali kalau mereka yang sudah lolos seleksi malah tidak menggunakan dana pelatihan yang diberikan, sementara banyak orang yang sangat ingin menjadi peserta tapi belum lolos seleksi," kata dia saat dihubungi detikcom, Sabtu (2/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengharapkan para peserta setelah mengikuti pelatihan bisa segera mendapatkan insentif yang sudah disediakan. "Jadi kami harap mereka yang sudah lolos seleksi tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan," jelasnya.

Hingga September 2021 realisasi penerimaan Program Kartu Prakerja hingga September 2021 mencapai 5,9 juta orang.

ADVERTISEMENT

Jumlah total pendaftar program kartu Prakerja hingga saat ini ada sekitar 75 juta orang. Artinya jika dihitung penerima tahun 2020 ditambah dengan penerima di tahun 2021 kemudian dikurangi dengan jumlah user pendaftar, maka ada sekitar 63,4 juta pendaftar yang belum beruntung mendapatkan program kartu Prakerja ini.

Hingga semester I PMO Kartu Prakerja mencatat 99% peserta sudah menyelesaikan pelatihan. Saat ini Kartu Prakerja sudah melayani masyarakat di seluruh Kabupaten Kota, dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.

Tujuan utama program Kartu Prakerja adalah memberikan pancing dalam bentuk pelatihan peningkatan kompetensi, bukan memberikan ikannya. Namun jika ada peserta yang juga mengharapkan insentifnya, tentu saja itu manusiawi mengingat kondisi pandemi yang menyulitkan banyak orang.

(kil/eds)

Hide Ads