2. Ada Pejabat Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terseret dalam Pandora Papers, terkait perusahaan asal Panama yaitu Petrocapital S.A.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan Petrocapital S.A. merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik di Panama. Perusahaan itu didirikan pada 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil.
Salah satu bidang usaha Petrocapital S.A adalah minyak dan gas bumi dengan memiliki modal disetor senilai US$ 5.000.000. Luhut, diakui Jodi pernah menjabat di perusahaan tersebut.
"Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010," ujar Jodi.
Selain Luhut, ada pejabat Indonesia berinisial AH. Pejabat tersebut masih detikcom coba untuk mintai konfirmasi.
3. Total Harta yang Disembunyikan
Ada sekitar 300 politisi dari 90 negara disinggung dalam dokumen tersebut menyembunyikan harta melalui perusahaan offshore. Jumlah totalnya tidak diketahui dengan pasti, perkiraannya sekitar US$ 5,6 triliun (Rp 78.400 triliun) hingga US$ 32 triliun (Rp 448.000 triliun) menurut ICIJ.
IMF pernah bilang kelakuan para offshore ini membuat pemerintah seluruh dunia kehilangan potensi pajak US$ 600 miliar (Rp 8.400 triliun) tiap tahun.
"Kemampuan para orang kaya ini menyembunyikan uang telah merugikan kita semua, rakyat biasa. Ini mempengaruhi akses anak-anak kita untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang baik, kemampuan kita membeli rumah, dan lain-lain," kata Kumar.
(aid/fdl)