3 Temuan Pandora Papers, Skandal Pajak Terbesar Dunia: Ada Nama Luhut!

3 Temuan Pandora Papers, Skandal Pajak Terbesar Dunia: Ada Nama Luhut!

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 05 Okt 2021 05:30 WIB
Pandora Papers: Kekayaan dan urusan bisnis rahasia pemimpin dunia, politikus dan konglomerat diungkap dalam salah satu aksi pembocoran terbesar
3 Fakta Pandora Papers, Skandal Pajak Terbesar Dunia: Ada Nama Luhut!

2. Ada Pejabat Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terseret dalam Pandora Papers, terkait perusahaan asal Panama yaitu Petrocapital S.A.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Luhut, Jodi Mahardi mengatakan Petrocapital S.A. merupakan perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Republik di Panama. Perusahaan itu didirikan pada 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil.

Salah satu bidang usaha Petrocapital S.A adalah minyak dan gas bumi dengan memiliki modal disetor senilai US$ 5.000.000. Luhut, diakui Jodi pernah menjabat di perusahaan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Bapak Luhut B. Pandjaitan menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada tahun 2007 hingga pada tahun 2010," ujar Jodi.

Selain Luhut, ada pejabat Indonesia berinisial AH. Pejabat tersebut masih detikcom coba untuk mintai konfirmasi.

3. Total Harta yang Disembunyikan

Ada sekitar 300 politisi dari 90 negara disinggung dalam dokumen tersebut menyembunyikan harta melalui perusahaan offshore. Jumlah totalnya tidak diketahui dengan pasti, perkiraannya sekitar US$ 5,6 triliun (Rp 78.400 triliun) hingga US$ 32 triliun (Rp 448.000 triliun) menurut ICIJ.

IMF pernah bilang kelakuan para offshore ini membuat pemerintah seluruh dunia kehilangan potensi pajak US$ 600 miliar (Rp 8.400 triliun) tiap tahun.

"Kemampuan para orang kaya ini menyembunyikan uang telah merugikan kita semua, rakyat biasa. Ini mempengaruhi akses anak-anak kita untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang baik, kemampuan kita membeli rumah, dan lain-lain," kata Kumar.


(aid/fdl)

Hide Ads