Kerja jadi buruh pabrik bergaji puluhan juta rupiah tentu banyak yang minat. Seperti kisah Mita, perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur.
Mita dinikahi pria asal Swedia bernama Eddie pada 17 April 2017. Setelah menikah, Mita pun memilih menetap di Swedia, sambil mengurus berbagai dokumen yang dibutuhkan dan mencari pekerjaan di di negeri Skandinavia itu.
"Padahal aku sudah bisa sekolah dan kerja karena sudah dapat visa. Tetapi hatinya belum pas gitu. Tepatnya di 2019, aku mulai mengurus KTP dan sekolah, lalu 2020 aku mulai kerja," ungkap Mita di kanal YouTube Family Indonesia, Sweden, diktuip dari HaiBunda, Selasa (5/10/2021).
Pekerjaan awal yang dijalani Mita adalah petugas kebersihan. Mita bekerja setiapSelasa dan Kamis selama 4 jam setiap harinya.
"Pertama kali kerja itu aku jadi cleaning service, tukang gosok WC guys di tempat kerjanya suamiku," ucapnya.
Dalam seminggu total waktu Mita bekerja sekitar 8 jam. Meski hanya bekerja sebagai cleaning service, dia mengumpulkan dari gajinya yang sebesar 6 ribu krona Swedia per bulan atau sekitar Rp 10 juta.
Namun, pekerjaan sebagai cleaning service hanya dia geluti selama dua bulan karena hamil.
"Itu kalau tidak salah cuma dua bulan karena Maretnya aku hamil. Tetapi Tuhan berkehendak lain karena aku keguguran," cerita Mita.
Usai keguguran, Mita disarankan beristirahat di rumah. Namun dia memilih kembali bekerja ketika mendapat panggilan.
Kali ini Mita ditawari untuk bekerja di pabrik tempat suaminya menjabat sebagai team leader. Mita pun memulai pekerjaan sebagai buruh pabrik. Namun kali ini, ia mendapatkan gaji yang lebih fantastis.
"Ini kerjanya tuh bukan kerja kayak kantoran, aku memang buruh pabrik. Itu gajinya 28 ribu krona tiap bulan. Bayangkan itu kayak sekitar Rp 46 juta," ujarnya.
Meski bergaji besar, Mita juga harus menghadapi pajak di Swedia yang nggak kalah besar. Langsung klik halaman berikutnya di sini dan di sini.
Tonton juga video 'Tukang Las dengan Gaji Rp 70 Juta':
