Papua Nugini Jual Maserati Rp 2 M jadi Rp 1,6 M Saja, eh... Masih Susah Laku

Papua Nugini Jual Maserati Rp 2 M jadi Rp 1,6 M Saja, eh... Masih Susah Laku

Elsa Azzahra - detikFinance
Selasa, 05 Okt 2021 17:45 WIB
Pemerintah Papua Nugini membeli puluhan unit mobil mewah Maserati pada 2018 lalu saat menjadi tuan rumah Konferensi APEC. Jadi kontroversi, mobil seharga miliaran itu kini kesulitan dijual lagi meski sudah dikasih diskon.
Foto: Dok. Intagram/onlyinpng
Jakarta -

Pemerintah Papua Nugini memborong puluhan unit mobil Maserati pada tahun 2018 sekitar 40 unit. Kini mobil mewah seharga miliaran tersebut sulit untuk dijual kembali meski sudah diskon.

Pembelian 40 unit mobil Maserati dilakukan sebagai bentuk Papua Nugini sebagai tuan rumah pada APEC 2018 dengan masing-masing harga dari mobil tersebut senilai US$ 142.000 atau setara Rp 2 miliar.

Dalam laporan BBC, kini Papua Nugini tercatat sebagai negara termiskin di APEC dengan 40% warga yang berpendapatan kurang dari US$ 1 per hari, berdasarkan data yang dirilis PBB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, pembelian sejumlah unit mobil mewah menjadi pertanyaan besar dan menimbulkan sejumlah kontroversi. Dan selain mobil Maserati, pemerintah setempat disebut juga telah membeli tiga Bentley Flying Spurs yang diperkirakan memiliki harga senilai Rp 3,2 miliar.

Rencananya setelah acara APEC 2018 selesai, mobil tersebut akan dijual kembali, dan mereka meyakini akan laku dengan cepat. Namun kenyataannya sampai saat ini baru dua unit Maserati yang berhasil terjual.

ADVERTISEMENT

Dengan kesulitan penjualan yang di luar prediksi ini, akhirnya Papua Nugini memberi harga diskon senilai Rp 1,6 miliar sebagai bentuk usaha agar penjualan mobil Maserati ini cepat terjual.

"Jika saja kami bisa memprediksi, sedari awal Maserati-Maserati itu tak akan dibeli. Kami membuat kesalahan besar. Jika tak ada dealer Maserati di Papua Nugini, maka tidak ada alasan untuk membelinya," Kata Menteri Keuangan, John Pundari, dikutip, Selasa (05/10/2021).

Berbeda dengan Filipina, pada tahun 2015 melakukan kerjasama denga BMW saat menjadi tuan rumah Konferensi APEC. Setelah acara selesai, mobil-mobil tersebut dijual kembali dan laku dengan cepat.

(dna/dna)

Hide Ads