Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan 3 langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan jagung pakan ternak. Pertama adalah meningkatkan produktivitas hingga melampaui target saat ini, mengelola pasca panen sampai pada proses pengemasan, dan membuka akses pasar baik lokal maupun nasional.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan 3 langkah ini sesuai dengan arahan Presiden untuk fokus pada budi daya dan meningkatkan produktivitas jagung, khususnya dalam menghadapi perubahan anomali cuaca nasional dan global.
"Ketiga strategi itu merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami dari jajaran Kementan siap melaksanakannya," ujar Syahrul dalam keterangan tertulis, Rabu (6/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syahrul menambahkan, ketiga strategi tersebut nantinya akan didorong untuk melakukan ekspor, namun dengan syarat jika kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi secara baik. Selain itu, ia menuturkan jajaran Kementan juga akan memfokuskan kerjanya pada pengembangan jagung, hingga melebihi kondisi lahan existing yang ada.
Lebih lanjut Syahrul menjelaskan, Kementan bersama Kementerian lain, juga akan membuka pengembangan industri telur sebagai antisipasi jika nantinya terjadi masalah dengan produksi yang meningkat.
"Kita akan berupaya bagaimana agar semua hasil-hasil ini (petani dan peternak) bisa terjualkan. Dan tentu semua tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi maksimal antar semua pihak," tambah Syahrul.
Selain itu, Syahrul juga berjanji akan membangun sentra jagung besar-besaran di wilayah Blitar, Kendal dan Lampung sebagai basis utama peternakan mandiri. Sehingga ke depannya, mereka para petani di 3 kota tersebut dapat memenuhi kebutuhan sendiri.
"Umumnya masalah yang terjadi saat ini karena sentra jagung kita dan sentra peternak terlalu jauh, dan di situ yang membuat ada delta yang membuat pasokan nya terhambat dll. Tetapi agenda permanen kita adalah membuat industri telur dan kita yakin bisa," pungkas Syahrul.
(akn/hns)