Dia menuduh atasannya memerintahkan dirinya untuk minum berlebihan pada jamuan bisnis. Dia mengatakan dia terbangun di kamar hotel dalam keadaan telanjang, tanpa mengingat kejadian malam itu.
Setelah mendapatkan rekaman keamanan, dia mengatakan bahwa manajer telah masuk ke kamarnya empat kali pada malam hari. Alibaba kemudian memecat manajer dan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah dipekerjakan kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun jaksa China membatalkan kasus tersebut, dengan pengacara mengatakan bahwa perbuatan bejat yang dilakukan oleh pria itu bukanlah kejahatan. Polisi mengatakan dia akan tetap ditahan selama 15 hari sebagai hukuman, tetapi penyelidikan ditutup.
Tentu saja keputusan hukum itu memicu badai media sosial, bukan hanya tentang pelecehan seksual di tempat kerja, tetapi juga tradisi "toxic" yang memaksa karyawan untuk minum berlebihan saat berada di acara sosial di tempat kerja.
Mengingat kemarahan besar-besaran atas insiden baru-baru ini, para ahli mengatakan bahwa tradisi tersebut akan segera berakhir.
"Orang-orang China sangat terhubung di internet, dan mengingat banyaknya orang yang online, mereka dapat menjatuhkan orang dan perusahaan dengan sangat cepat," kata Liu dari Daxue Consulting kepada BBC.
Setelah kasus Alibaba pecah, CEO Daniel Zhang meyakinkan karyawan dalam sebuah memo bahwa perusahaan itu sangat menentang budaya minum paksa.
Tonton Juga Video Tips dan Trik dari d'Mentor:
(toy/zlf)