Potensi kerja sama dagang antara Indonesia dan negara-negara Eropa Timur terbuka lebar. Hal itu tercermin dari kesepakatan bisnis yang dihasilkan dari Forum bisnis Indonesia-Central & Eastern Europe (INACEE).
Kesepakatan bisnis yang dihasilkan ditaksir mencapai US$ 2,9 juta sekitar Rp 41,18 miliar (kurs: Rp 14.200)
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kemlu I Gede Ngurah Swajaya mengatakan nilai kesepakatan bisnis tersebut merupakan hasil dari interaksi langsung para pelaku bisnis Indonesia dengan pebisnis dari Eropa Tengah dan Eropa Timur, kawasan yang pasarnya sedang dibidik oleh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara-negara di Eropa Tengah dan Eropa Timur ini bukan hanya terdiri dari pasar tradisional Indonesia tetapi juga pasar non-tradisional yang kita ingin intensifkan, termasuk dalam rangka mendorong UMKM," ujar Dirjen Ngurah dalam konferensi pers secara virtual mengenai INACEE Business Forum pada Kamis dikutip dari Antara, Jumat (7/10/2021).
Selain kesepakatan bisnis, forum tersebut juga mencatatkan potensi transaksi perdagangan sebesar US$ 204 ribu (sekitar Rp2,9 miliar) dari kegiatan pencocokan bisnis (one-on-one business matching) yang diikuti para pelaku bisnis dari delapan negara, termasuk di antaranya 34 perusahaan Indonesia dan mitranya masing-masing.
Produk-produk unggulan yang diminati oleh para pebisnis dari Eropa Tengah dan Eropa Timur antara lain makanan, minuman, kosmetik (bulu mata palsu), furnitur, batu bara, pertanian, manufaktur, dan kerajinan tangan.
"Semua itu produk yang potensial dipasarkan di negara-negara Eropa Timur dan Eropa Tengah," tutur Ngurah.
Lanjut ke halaman berikutnya
INACEE Business Forum yang diselenggarakan secara tatap muka dan juga virtual itu diikuti lebih dari 300 peserta dari Indonesia, serta kawasan Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Mengingat pandemi COVID-19 yang masih membatasi pergerakan lintas negara, interaksi antara para pebisnis dan investor dalam forum tersebut difasilitasi melalui platform digital ina-access.com yang khusus dikembangkan untuk pameran perdagangan, investasi, dan pariwisata.
Platform itu menampilkan ribuan produk dari sekitar 400 perusahaan Indonesia, 60 persen di antaranya adalah UMKM, serta 100 perusahaan dari Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Salah satu bentuk konkret kerja sama yang dihasilkan dari INACEE itu adalah penandatanganan letter of intent (LoI) kerja sama antara PT Rodamas Inti Internasional dan PICCO, Ltd Bulgaria dalam pembelian produk kelapa, khususnya tepung kelapa.
"Penandatanganan kerja sama kedua pihak ini sangat menggembirakan. Kami optimistis tindak lanjut kesepakatan ini dapat menyumbang angka perdagangan per tahun antara 1 - 1,5 juta Dolar AS," kata Duta Besar RI untuk Bulgaria Iwan Bogananta, yang menyaksikan langsung penandatanganan letter of intent (LoI) antara PT Rodamas Inti Internasional dan PICCO dalam keterangan yang diterima.
![]() |
Iwan Bogananta melanjutkan, pihaknya semakin gembira karena selain kerja sama Rodomas dan PICCO, pada kesempatan INACEE Business Forum juga berlangsung penanatanganan kesepakatan antara Idea Group Bulgaria dan pengusaha mikro, kecil, dan menengah Indonesia.
"Kami senang adanya deal antara kedua pihak, terutama adanya pembelian bulu mata dan saus barbeku lokal asal Yogyakarta," kata Iwan.
(toy/zlf)