.webp)
Indonesia punya pesawat produksi sendiri yang kini sudah dikirim sampai ke mancanegara. Salah satunya pesawat CN235-220, produk andalan BUMN Industri Pertahanan, PT Dirgantara Indonesia PT DI (Persero).
Perusahaan telah memproduksi dan mengirim pesawat CN235 sebanyak 69 unit untuk pelanggan dalam negeri maupun luar negeri.
Laris di luar negeri, pesawat produksi PT DI ini memiliki sejumlah keunggulan. Dikutip dari setkab.go.id, Senin (11/10/2021) keunggulannya itu di antaranya dapat lepas landas dengan jarak yang pendek dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu mampu terbang selama delapan jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan Tactical Console (TACCO), 360-degree Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.
Kemudian terdapat juga Forward Looking Infra Red (FLIR) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target, serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi, baik dalam kondisi siang maupun malam hari.
Perihal harga, berdasarkan kontrak pengadaan pada tanggal 08 Agustus 2017 dengan nomor kontrak PTD/0005/UT0000/08/2017 antara PTDI dengan A.D. Trade Belgium Company untuk end user Senegal Air Force, ekspor pesawat udara oleh PTDI didukung dengan pembiayaan skema NIA dengan total keseluruhan sebesar Rp 354 miliar.
PT DI ini menjadi satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat CN235. PT DI telah memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 69 unit untuk customer dalam negeri maupun luar negeri, dari total sebanyak 286 unit populasi pesawat CN235 series di dunia.
(zlf/zlf)
