Audiensi antara peternak unggas mandiri dan Kementerian Pertanian sempat ricuh. Hal itu terjadi kemarin Senin (11/10), saat para peternak melakukan aksi damai terkait harga sarana pokok produksi peternak tinggi tetapi harga jual ayam hingga terlalu murah.
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nusantara (PPRN) membenarkan hal tersebut. Dia bercerita, kejadian itu terjadi setelah peternak membacakan dan menyerahkan surat pernyataan yang dibuat peternak untuk Kementan.
"Nah tiba-tiba datang orang itu entah darimana dan ngamuk-ngamuk sampai ngajak berkelahi ke para peternak (seperti di video)," jelasnya kepada detikcom, Selasa (12/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kronologi lengkapnya, Alvino menjelaskan saat berdemo peternak akhirnya diizinkan masuk oleh pihak Kementan. Peternak yang masuk diwakili 18 orang.
"Peternak diterima oleh, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Direktur Pakan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, dan Kepala Biro Hukum Kementan. Semua berjalan normal," tuturnya.
Di akhir orasi, disepakati oleh wakil peternak dibuatkan surat pernyataan bersama isinya agar Dirjen dan Menteri Pertanian mengundurkan diri. Hal itu dilakukan, karena peternak menilai Dirjen dan Menteri Pertanian tidak mau menemui peternak.
"Nah untuk menulis surat itu perlu kertas. Kita minta kertas kosong 2 lembar tapi tidak dikasih. Dari sini teman punya pikiran tidak bagus karena minta kertas saja nggak dikasih," ungkapnya.
Karena tidak diberi kertas, wakil petelur sempat kesal dan menyenggol kursi. Tetapi kertas akhirnya diberikan Kementan kepada peternak. Namun dari video yang dilihat detikcom, salah satu orang dari pihak Kementan bilang kursi tersebut dibanting tidak hanya disenggol.
Setelah surat pernyataan dari peternak jadi kemudian dibacakan dan diserahkan. Tiba-tiba, ada pihak dari Kementan yang datang dan marah-marah.
Lanjut ke halaman berikutnya
Simak Video "Harga Pakan Melejit, Peternak Ayam Petelur di Parepare Menjerit"
[Gambas:Video 20detik]