Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendapatkan banyak dukungan untuk maju dalam ajang Pilpres 2024. Beberapa relawan bermunculan yang mengaku ingin mendukung Luhut.
Luhut sendiri menegaskan dirinya tak ada niatan untuk hal tersebut. Dalam acara Grand Launching Gernas BBI Kalimantan Timur pun Luhut menyinggung masalah menjadi presiden ini.
Dalam sambutannya dia memberikan pesan kepada semua pejabat yang hadir agar jangan hanya mengincar jabatan saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan untuk mengabdi pada negara sebenarnya tak perlu jadi presiden. Luhut mengingatkan agar semua orang jangan hanya mengincar jabatan, namun mengabdi dan berkarya bagi negara sesuai dengan porsi dan keahlian masing-masing.
"Apa hanya harus jadi Presiden dulu baru bisa mengabdi? Kan kita bisa semua ngabdi dan berkarya sesuai porsi kita masing-masing. Jangan pernah mimpi muluk-muluk, just do it the best," ungkap Luhut dalam acara yang disiarkan virtual di YouTube Kemenkomarves, Selasa (12/10/2021).
"Saya sampaikan panjang lebar karena kita harus bicara itu, kita ini jangan hanya jabatan-jabatan saja," tegasnya.
Belakangan ini publik memang dihebohkan dengan kemunculan beberapa relawan yang mengaku akan mendukung Luhut untuk maju sebagai calon presiden di ajang Pilpres 2024.
Juru Bicara Luhut Jodi Mahardi sebelumnya sudah menegaskan bahwa Luhut tidak memiliki niatan nyapres dia pun mengatakan pihaknya tidak tahu menahu soal relawan yang mengatasnamakan Luhut.
"Tidak ada niatan nyapres, (soal relawan pendukung Luhut) kita tidak tahu menahu," kata Jodi kepada detikcom, Minggu (10/10/2021).
Luhut, menurut Jodi, akan fokus menghabiskan waktu dengan keluarganya dan mengurus yayasan kemanusiaannya usai jabatannya sebagai menteri habis di 2024.
Dia juga menyebut banyak pihak yang panjat sosial (pansos) dalam isu dukungan agar Menko Kemaritiman dan Investasi itu maju di Pilpres 2021. Padahal, kata Jodi, Luhut sudah menegaskan tidak akan mencalonkan diri menjadi presiden.
"Tidak nyapres saja sudah banyak pengamat, politikus, komentator kurang kerjaan panjat sosial (pansos) dengan membuat berbagai isu tentang Pak Luhut di medsos atau YouTube atau sok-sok nantang he-he-he...," kata Jodi.
Baca juga: Luhut & Sederet Jabatan di Era Jokowi |