Pertemuan Menteri Perdagangan dan Investasi G20 digelar sejak dua hari lalu. Menteri Perdagangan M Lutfi puntak ketinggalan mengikuti pertemuan yang dilakukan di Sorrento, Italia.
Lutfi dan menteri dari negara-negara G20 membahas beberapa isu strategis mulai dari penguatan sistem perdagangan multilateral dan reformasi World Trade Organization (WTO), serta berbagai langkah konkret untuk kerja sama pemulihan ekonomi global pascapandemi.
Dalam acara itu Lutfi mendorong negara-negara G20 untuk memprioritaskan perdagangan sebagai instrumen pemulihan ekonomi global.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan begitu, kegiatan ekspor-impor antarnegara bisa kembali seperti semula, sehingga, multiplier effect dari kegiatan tersebut bisa dirasakan masing-masing negara," kata Lutfi dalam keterangannya, Rabu (13/10/2021).
Para menteri juga membahas perdagangan and kesehatan, perdagangan and keberlanjutan, perdagangan jasa dan investasi, serta penguatan hubungan perdagangan dan investasi antara negara G20.
Di sela pertemuan itu, Lutfi juga menyempatkan diri melakukan sembilan pertemuan bilateral strategis, beberapa di antaranya yakni dengan Presiden Swiss Guy Parmelin, serta beberapa menteri bidang perdagangan dari Arab Saudi, Inggris, India, Turki, Singapura, New Zealand, Afrika Selatan, dan Belanda.
Lutfi juga memastikan bahwa Indonesia siap mengemban tugas presidensi alias tuan rumah pertemuan G20 di tahun 2022. Pada pertemuan G20 tahun depan, Lutfi mengatakan dirinya akan menjamu tamu undangan dengan kekayaan alam Indonesia.
Persiapan pemerintah untuk gelaran G20 juga disebut makin matang dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia.
(hal/ara)