Pemerintah mewajibkan masuk pasar tradisional wajib mengakses aplikasi PeduliLindungi. Saat ini tengah dilakukan uji coba di beberapa pasar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menjelaskan ada 236 pasar tradisional di seluruh Indonesia yang masuk dalam pantauan Kementerian Perdagangan. Dari jumlah itu awalnya diputuskan 14 pasar yang akan menerapkan aplikasi PeduliLindungi sebagai uji coba.
"Kita ini baru akan menjadikan contoh 14 pasar. Jadi pengalaman kita menggunakan dulu di beberapa tempat sebagai sampling. Karena dari situ kita lihat kelebihan dan kekurangan dari sistem yang akan diimplementasikan," ucapnya dalam acara konferensi pers virtual, Kamis (30/9/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, hingga hari ini baru 5 pasar tradisional yang dijadikan contoh. Namun Lutfi menegaskan bahwa jumlah pasar tradisional yang akan menerapkan aplikasi PeduliLindungi akan terus bertambah.
"Hari ini kita ingin 14 pasar sebagai contoh tapi yang baru siap 5 kata Pak Dirjen. Tapi kita mencoba setiap minggunya akan kita tambah dari sisi jumlah yang menggunakan fasilitas PeduliLindungi. Kita berkeyakinan dan harus yakin kita bisa melaksanakan hal itu, karena ini untuk kebaikan kita semua," tegasnya.
Lutfi menjelaskan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional adalah untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan masyarakat saat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Tujuannya untuk memastikan baik pedagang, pengelola hingga pengunjung yang berinteraksi di dalam pasar tradisional semuanya sudah divaksinasi. Oleh karena itu dia memastikan bahwa implementasi aplikasi PeduliLindungi akan dilakukan di seluruh pasar di Indonesia.
"Jadi untuk memastikan seluruh pedagang dan pengelola pasar yang ada di pasar-pasar percobaan itu sudah 100% mendapatkan vaskin pertama dan kedua. Kemudian kita gunakan untuk memastikan juga yang belanja dan yang menjual sudah mendapatkan vaksin. Jadi ini akan berjalan terus, kita tidak akan berhenti sampai semua pasar di Indonesia menggunakan PeduliLindungi, ini untuk memutus mata rantai COVID-19," tutupnya.