Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap angka sementara luas panen dan produksi padi di tahun 2021. Menurut data BPS, luas panen diperkirakan mengalami penurunan, namun produksi padinya mengalami peningkatan.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, berdasarkan metode kerangka sampel area, realisasi luas panen padi dari Januari-September 2021 sebesar 8,77 juta hektar (ha) atau mengalami penurunan 0,24 juta ha dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 9,01 juta ha.
Sementara, potensi luas panen padi untuk Oktober hingga Desember 2021 diperkirakan sebesar 1,75 juta ha. Dibanding periode yang sama tahun lalu terjadi kenaikan 5,80%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini ada kenaikan 0,1 juta ha atau 5,8% kalau dibandingkan tahun lalu," katanya dalam konferensi pers, Jumat (15/10/2021).
Dengan demikian, luas panen padi sepanjang 2021 diperkirakan mencapai 10,52 juta ha. Luas panen ini mengalami penurunan dibanding tahun 2020 sebesar 10,66 juta ha.
"Kalau kita hitung dibandingkan dengan tahun lalu itu ada penurunan sebesar 1,33%," sambungnya.
Meski luas panen di tahun 2021 diprediksi turun, namun produksi padi diproyeksikan meningkat. Produksi padi Januari-September 2021 sebesar 45,61 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut naik 0,14% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Di tambah dengan proyeksi produksi Oktober-Desember, maka produksi padi sepanjang 2021 sebanyak 55,27 juta ton GKG. Angka itu lebih tinggi atau meningkat sebanyak 1,14% dibanding tahun lalu sebanyak 54,65 juta ton.
"Kalau kita jumlahkan angka sementara produksi padi 2021 dari Januari-September ditambahkan Oktober-Desember akan mencapai 55,27 juta ton gabah kering giling," katanya.