Fred DeLuca adalah sosok di balik berdirinya Subway, jaringan restoran terbesar di dunia. Dia meninggal pada usia 67 tahun di 2015 setelah diagnosis leukemia pada 2013.
DeLuca ditaksir memiliki kekayaan senilai sekitar US$ 3,5 miliar atau setara Rp 50 triliun (asumsi kurs: Rp 14.300). Itu menjadi capaian yang fantastis mengingat dia memulai bisnisnya dengan modal US$ 1.000. Demikian disadur detikcom dari Forbes, Jumat (15/10/2021).
Toko pertamanya lahir di pedesaan Connecticut pada tahun 1965. Dia mendapat modal awal dari Peter Buck yang kini memiliki 50% perusahaan sandwich tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DeLuca awalnya menamai restorannya Pete's Super Submarine dan keuntungan yang diperoleh dari penjualan sandwich itu membantunya membayar biaya kuliah.
Namun toko pertamanya tidak sukses. Meski demikian DeLuca dengan gagah berani melakukan ekspansi, dan dalam satu dekade dia berhasil membuka 32 toko dengan beralih ke model bisnis waralaba.
Seperti yang disinggung di atas, DeLuca mendirikan Subway bersama Buck. Dia adalah fisikawan nuklir yang meminjamkan modal US$ 1.000 sebagai cikal bakal Subway.
Berdasarkan data Forbes per 15 Oktober 2021, Buck memiliki kekayaan sebesar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 24,3 triliun.
Selepas wafatnya DeLuca, kendali perusahaan beralih ke saudara perempuannya, Suzanne Greco.
Subway tercatat telah menghasilkan sekitar US$ 20 miliar atas penjualan produknya di lebih dari 40.000 franchisee yang tersebar di berbagai negara.