Eksekutif di Amazon, termasuk sang pendiri Jeff Bezos, mungkin telah menyesatkan atau berbohong kepada Kongres AS tentang praktik bisnis perusahaan. Hal itu diungkapkan oleh anggota parlemen AS.
Melansir BBC, Selasa (19/10/2021), Anggota Komite Kehakiman Dewan Perwakilan AS mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk merujuk perusahaan itu untuk dilakukan penyelidikan kriminal.
Reuters juga melakukan investigasi yang hasilnya mengklaim bahwa Amazon telah menyalin produk dan mencurangi hasil pencariannya di India. Siasat itu dilakukan untuk meningkatkan penjualan dari mereknya sendiri. Sebelumnya Amazon telah membantah keras isu tentang kecurangan yang dilakukan perusahaan.
"Amazon dan para eksekutifnya tidak menyesatkan komite, dan kami telah menyangkal dan berusaha memperbaiki catatan pada artikel media yang tidak akurat tersebut," kata seorang juru bicara.
Pada hari Senin, lima anggota Komite Kehakiman DPR AS menulis surat kepada bos Amazon Andy Jassy, yang menggantikan Bezos pada bulan Juli lalu. Mereka mengatakan bahwa laporan Reuters dan beberapa artikel di kantor berita lain secara langsung berbanding terbalik dengan kesaksian dan pernyataan para eksekutif Amazon, termasuk mantan CEO Jeffrey Bezos.
"Pelaporan ini menegaskan bahwa perwakilan Amazon menyesatkan Komite. Paling buruk, ini menunjukkan bahwa mereka mungkin telah berbohong kepada Kongres dalam kemungkinan pelanggaran hukum pidana federal," kata surat itu.
Sejak 2019, Komite Kehakiman DPR telah menyelidiki persaingan di pasar digital, termasuk bagaimana Amazon menggunakan data penjualan pihak ketiga dari platformnya, dan apakah perusahaan secara tidak adil mendahului produknya sendiri.
Dalam kesaksian di bawah sumpah di hadapan subkomite anti-trust Komite Kehakiman tahun lalu, Bezos mengatakan perusahaan melarang karyawan menggunakan data pada penjual individu untuk menguntungkan lini produk merek Amazon sendiri.
Lihat juga video 'Ambisi Bos Amazon untuk Perpanjang Umur Manusia':
Lanjut ke halaman berikutnya.
(das/fdl)