Widayati mengaku hampir tidak menemui kendala saat membudidayakan belimbing. Pasalnya belimbing termasuk buah yang mudah ditanam dan hanya memerlukan penyemprotan rutin.
"Nggak susah sih, yang penting penyemprotan rutin. Kalau ada ulat atau lalat buah pakai perangkap lalat pakai plastik. Dari kecil itu makanya dibungkus plastik biar aman. Pupuknya biasanya pupuk mutiara kadang pakai UREA, kadang pupuk kandang. Pupuknya biasanya yang paling bagus mutiara," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Widayati pun terus memperluas kebun belimbingnya. Bahkan, saat ini ia juga mulai mengembangkan budidaya jambu kristal.
Untuk mengembangkan usahanya, Widayati mengajukan pinjaman modal ke Bank BRI. Modal tersebut digunakan untuk membuat gazebo dan warung di agrowisata miliknya serta memperluas lahan budidayanya.
"Pertama itu pinjam sekitar Rp 20 jutaan buat bikin gazebo satu-satu sekitar 2015. Terus ambil lagi dari BRI untuk perluas lahan, buat modal buka warung juga," ungkapnya.
Selain mulai merambah usaha jambu kristal, saat ini Widayati juga tengah menggeluti investasi emas di Pegadaian. Hadirnya co-location di BRI Unit Tawangharjo membuat dirinya tertarik untuk menabung emas di Pegadaian guna investasi jangka panjang.
"Awalnya saya kan ke Kantor Bank BRI, ketemu sama mantri dan dikasih tau tentang tabungan emas. Abis ngobrol akhirnya saya minat. Kan saya mikir emas jarang turun harganya, malah semakin tinggi. Jadi pengin gitu. Tabungan emas itu juga bisa jadi investasi jangka panjang," tandasnya.
detikcom bersama BRI mengadakan program Sinergi Ultra Mikro di Bandar Lampung dan Semarang untuk memantau upaya peningkatan inklusi finansial masyarakat melalui sinergi BRI, Pegadaian, dan PNM dalam Holding Ultra Mikro. Holding Ultra Mikro berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan untuk peningkatan UMKM di Tanah Air. Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.
(akd/eds)