Lawan Perubahan Iklim, Swasta Komitmen Kurangi Emisi Karbon

Lawan Perubahan Iklim, Swasta Komitmen Kurangi Emisi Karbon

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 20 Okt 2021 21:36 WIB
Hindu pilgrims spend the night huddled together after being forced by high tide to flee from their camps on the eve of Makar Sankranti festival on Sagar Island, an island in the Ganges delta, in the eastern Indian state of West Bengal, Tuesday, Jan. 14, 2020. Sagar and many other small islands which are part of the Sundarbans, the worlds largest mangrove forest, have seen a dramatic rise in sea levels due to climate change. The highest point in the Sundarbans is around 3 meters (9.8 feet) and the mean elevation is less than a meter above sea level. (AP Photo/Altaf Qadri)
Ilustrasi/Foto: AP/Altaf Qadri
Jakarta -

Pemerintah saat ini mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan demi mempercepat pemulihan paska pandemi COVID-19. Karena itu perusahaan yang ada di Indonesia harus menjalankan praktik bisnis sekaligus memberikan dampak positif untuk perekonomian negara, lingkungan dan masyarakat.

Selain itu pemerintah juga memprioritaskan ekonomi hijau, ekonomi sirkular dan pengurangan emisi karbon. Pada 2030 pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca hingga 29%.

Kondisi pandemi dan ancaman perubahan iklim juga telah mendorong pemerintah untuk melakukan transisi pendekatan pembangunan yang lebih ramah lingkungan dan rendah karbon sebagai tumpuan untuk mencapai pemulihan hijau yang mendorong penerapan ekonomi hijau yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Direktur Dow Indonesia Riswan ipayung mengungkapkan perusahaan fokus pada operasional bisnis pada tiga target utama perusahaan. Yaitu Protect the Cilmate, Stop the Waste, dan Close the Loop.

"Dow secara konsisten terus berpartisipasi dan menjalani kolaborasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung program ekonomi sirkuler dan perubahan iklim yang ada di Indonesia dan dunia," kata dia dalam siaran pers, Rabu (20/10/2021).

ADVERTISEMENT

Untuk target menjaga iklim, Dow berkomitmen mengurangi emisi karbon tahunannya hingga 5 juta metrik ton pada 2030 dan target tersebut meningkat seiring dengan rencana perusahaan menjadi perusahaan karbon netral pada 2050. Untuk mencapai target tersebut, Dow juga telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik pertama di dunia untuk ethylene dan turunannya yang menghasilkan nol emisi karbon.

Selain itu, Dow juga telah menjalin delapan kesepakatan baru secara global dalam energi terbarukan untuk mengurangi emisi lebih dari 600.000 ton CO2 per tahun dalam semua operasionalnya.

Di Indonesia, Dow memiliki pabrik yang ramah lingkungan di Cilegon, Banten yang didasarkan oleh dua inisiatif yaitu pengemasan ulang dan optimasi gudang yang dapat mengurangi 115 ton CO2 selama 2020. Untuk target Mengelola Sampah, Dow telah menjalin kemitraan global dengan banyak pihak seperti Global Plastic Action Partnership, Circulate Capital, dan Alliance to End Plastic Waste.

Di Indonesia, Dow menjadi anggota aktif dari National Plastic Action Partnership (NPAP) yang dipimpin oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Kemitraan ini bertujuan untuk mengamplifikasi dampak dari upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi dan mengurangi sampah dari produksi secara signifikan.

Untuk mengurangi sampah plastik yang ada di lingkungan, Dow di Indonesia juga melakukan berbagai inisiatif seperti meningkatkan kapasitas Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) dan bank sampah untuk menciptakan model bisnis ekonomi sirkular.

Dow juga mendorong perubahan perilaku pengolahan sampah di generasi muda, karyawan, serta para mitra Dow melalui kampanye pengolahan sampah yang bertanggungjawab. Terkait target Ekonomi Sirkuler, perusahaan terus membuat inovasi berbasis teknologi untuk menciptakan produk-produk berkelanjutan yang memberi manfaat sekaligus ramah lingkungan dengan memperpanjang usia pakai plastik.

Lalu memungkinkan daur ulang penuh untuk kemasan kemasan yang dibuat dengan inovasi andalan Dow seperti INNATE™ TF Polyethylene Resin for Tenter Frame Biaxial Orientation (TF-BOPE) dan RETAIN™ Polymer Modifier; dan juga mempromosikan desain kemasan dan bahan baku yang lebih baik sebagai bagian dari komitmen perusahaan atas keanggotaan dalam Sustainable Packaging Coalition, sebuah koalisi kemitraan antara produsen pengkonversi kemasan dan pemilik merek untuk mengkampanyekan pembangunan dan adaptasi kemasan yang lebih banyak yang dapat dengan mudah didaur ulang.

Dia menyebut Dow berkomitmen untuk berada terdepan dalam menerapkan inisiatif-inisiatif berkelanjutan dan bagaimana Dow dapat memainkan peran yang lebih proaktif untuk menjadi mitra strategis pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya bagi Indonesia agar dapat pulih sepenuhnya dari krisis dengan menerapkan pendekatan ekonomi hijau.

"Yang sangat dibutuhkan dunia saat ini. Kami sangat menghargai pemerintah atas arahan serta rekomendasi bagi sektor swasta dalam berpartisipasi secara lebih luas untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan demi kepentingan semua pihak," jelas Riswan.

(kil/eds)

Hide Ads