Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan pihaknya terus menggencarkan untuk UMKM naik kelas menuju modernisasi koperasi. Transformasi usaha nonformal ke formal juga dilakukan dan memanfaatkan teknologi untuk UMKM masuk dalam rantai global.
"Tantangan tak hanya mengubah cara bisnis digitalisasi, tetapi juga mindset perubahan sistem, tata kelola, harus reformasi total terhadap sistem yang sudah berjalan ini," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fandi mendorong agar pelaku UMKM jangan takut untuk melakukan ekspor terutama fokus produk-produk unggulan daerah. Ia merinci, total ada 19 produk unggulan yang telah diekspor dari Kabupaten Gresik. Mulai dari hasil laut seperti teripang kering ke Taiwan, ikan kerapu ke Hong Kong, hingga gula jahe.
"Ekspor mangga ke-2 ke Singapura ini diharapkan terus berlanjut dan semakin besar kapasitas ekspornya. Bulan depan, kami sedang menyiapkan produk kunyit kering untuk dikirim ke India sebagai bahan membuat kari. Hasil kunyit kering di wilayah selatan Gresik ini cukup banyak tersedia," jelasnya.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Timur I Padmoyo Tri Wikanto menambahkan, pihaknya memfasilitasi insentif fiskal usaha kepada UMKM seperti membebaskan bea masuk serta PPN impor dan PPH impor agar para UMKM ini mampu meningkatkan kualitas produksinya dan mampu bersaing dengan produk global.
"Produk unggulan ekspor mangga ini memiliki konsep insentif kawasan berikat agrikultural. Tak hanya memberikan insentif, kami juga melakukan pendampingan untuk kebutuhan pupuk, pengolahan tanah, dan orientasi ekspor awal untuk bermitra dengan pemerintah kabupaten," jelasnya.
(fhs/hns)