Realisasi Crash Program
Dari prediksi potensi realisasi Rp 1,17 triliun hingga akhir tahun, per 15 Oktober 2021 realisasinya baru sebesar Rp 20,48 miliar dengan nilai outstanding sebesar Rp 80,42 miliar.
"Kita bisa hasilkan segini dari prediksi kita sampe Rp 1 triliun tapi ternyata banyak kendala di lapangan," kata Lukman.
Dalam Crash Program, telah masuk persetujuan berkas keringanan utang sebanyak 1.367 Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN) dengan realisasi yang telah mendapat pelunasan sebanyak 1.292 BKPN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah berkas yang telah disetujui itu disebut cukup besar dari capaian tahun-tahun sebelumnya dengan program keringanan utang serupa.
"Kalau kita lihat dari karakter dan kita rekam dari daerah memang ini yang ikut ini memang kehidupan mereka terpuruk, baik (debitur) dari rumah sakit, UMKM, dan mereka sangat bersyukur, saat ini mereka bahagia," tutur Lukman.
Pada kelompok UMKM tercatat ada 113 BKPN yang realisasinya mencapai Rp 7,9 miliar dengan nilai outstanding Rp 32,63 miliar. Pada kelompok mahasiswa terdapat 226 BKPN yang realisasinya Rp 563,5 juta dengan nilai outstanding Rp 2,72 miliar. Lalu pada kelompok pasien rumah sakit terdapat 381 BKPN realisasinya Rp 1,19 miliar dengan nilai outstanding Rp 5,64 miliar.
Kemudian terdapat 82 BKPN dari kelompok kelolaan Kementerian Keuangan dengan realisasinya Rp 760,8 juta dengan nilai outstanding Rp 4,25 miliar. Sedangkan kelompok debitur kecil lain terdapat 490 BKPN yang nilai realisasinya Rp 10,07 miliar dengan nilai outstanding Rp 35,18 miliar.
(aid/dna)