1.100 Calon Investor Jajaki Investasi di Jawa Barat

1.100 Calon Investor Jajaki Investasi di Jawa Barat

Erika Dyah - detikFinance
Jumat, 22 Okt 2021 21:30 WIB
Curhat soal Corona, Ridwan Kamil ngaku pernah dibawa mimpi
Foto: Yudha Maulana: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Jakarta -

Gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2021 mencatat 1.100 calon investor dari dalam dan luar negeri yang menjajaki investasi di Provinsi Jabar. Diketahui, jumlah transaksinya sementara mencapai Rp 6,5 triliun.

Adapun investasi yang ditawarkan di antaranya Metropolitan Rebana di Jabar bagian Utara dengan 13 kota industri baru. Sementara di Jabar bagian selatan, investasi difokuskan pada bidang kemaritiman, pariwisata dan pertanian.

Menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, WJIS 2021 memunculkan harapan baru bagi investasi Jabar karena dua kawasan ekonomi baru, yakni Metropolitan Rebana dan Jabar Selatan ikut ditawarkan kepada investor setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan peraturan presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengungkapkan potensi investasi di kawasan Rebana dan Jabar selatan mencapai Rp 392,4 triliun. Sisanya akan terus dinegosiasikan selama dua hari pelaksanaan WJIS di 21-22 Oktober 2021.

Berbeda dengan WJIS tahun sebelumnya yang fokus pada ketahanan ekonomi di era pandemi, ia menjelaskan WJIS ketiga tahun ini lebih fokus pada peningkatan ekonomi pascapandemi dengan peluang yang terbuka lebar.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kawasan Jabar utara dan selatan menjadi penting untuk ditawarkan dalam WJIS karena dari total hampir 50 juta penduduk Jabar, mayoritas berada di wilayah Jabar tengah ke utara dengan karakteristik industrial dan modern. Sementara sisanya, berada di wilayah tengah ke selatan dengan bentuk geografis yang curam karena banyak pegunungan

"50 juta warga jabar mayoritas tinggalnya di tengah ke utara karena tanahnya datar, tapi dari wilayah tengah ke selatan curam namun mengandung keindahan. Oleh karena itu pembangunan Jabar tengah ke utara banyaknya modernisasi dan industrialisasi sedangkan tengah ke selatan banyak alam," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil dalam keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021).

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik halaman kedua

Lebih lanjut, kang Emil mengatakan Jabar memiliki prinsip pemerintahan proaktif (proactive government) atau investasi ketok pintu. Ia menambahkan melalui skema ini, dapat dilihat hasilnya bahwa setiap investasi di Jabar, baik PMA maupun PMDN, selalu tertinggi di Indonesia.

"Kami punya prinsip proactive government, jadi kalau mau investasi tinggi harus ketok pintu bukan jaga warung. Inilah yang menyebabkan kami setiap tahun investasinya selalu tertinggi di Indonesia," ungkapnya.

"Saya laporkan juga awal November nanti saya diminta menemani Pak Luhut ke Abu Dhabi untuk safari investasi di mana salah satu yang akan ditawarkannya adalah kawasan Rebana," tambahnya.

Kang Emil menerangkan di era pascapandemi ini, wilayahnya memiliki tujuh ekonomi baru yang bisa dijadikan sasaran investasi. Mulai dari destinasi investasi ASEAN, kedaulatan pangan, investasi bidang kesehatan, manufaktur 4.0, digital, green economy, dan pariwisata lokal.

"Investasi baterai mobil listrik Hyundai itu ada di green economy, kemarin puluhan triliun sudah dihadirkan oleh LG untuk pengembangan baterai, jadi ekosistem mobil listrik itu paling kuat di Jabar," kata Kang Emil.


Hide Ads