Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku happy banyak orang yang ikut mengawal dan memantau utang negara. Hal ini menunjukkan masyarakat mulai sadar akan pentingnya instrumen keuangan negara.
Semakin banyak kritik dan saran soal pengelolaan keuangan negara menurutnya akan semakin baik. Artinya, masyarakat mulai sadar akan kepemilikan keuangan negara.
"Sekarang semua orang ngurusin utang, semua orang bicara soal itu. Jadi it's good. Kita punya ownership terhadap keuangan negara. It's good kalau semua sadar keuangan negara jadi instrumen penting," ungkap Sri Mulyani dalam webinar Kontan, Minggu (24/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bercerita dewasa ini makin banyak orang-orang memperhatikan keuangan negara, khususnya alokasi APBN. Padahal sejak dulu menurutnya tidak ada yang acuh pada APBN.
Bahkan di masa krisis yang terdahulu pun, menurutnya tak pernah ada pihak-pihak yang menaruh perhatian khusus pada APBN.
"Kalau hari ini banyak yang melihat pada keuangan negara yang sangat sangat detail itu saya sangat senang banget. Pada 1997, 1998, tidak ada yang lihat APBN. Pada 2008 pun tidak ada," kata Sri Mulyani.
Di masa krisis, lanjut Sri Mulyani, keuangan negara selalu menjadi jalan terakhir menyelamatkan perekonomian. Berbagai krisis pun masih membayangi Indonesia, mulai dari perubahan iklim hingga masalah-masalah yang ditimbulkan dari disrupsi teknologi digital.
"The real last resort adalah keuangan negara. Maka keuangan negara harus bisa antisipasi, Indonesia bisa dihantam berbagai krisis. Sekarang pandemi, besok climate change, belum lagi disrupsi digital," ungkap Sri Mulyani.
(hal/dna)