Hari Pangan Sedunia, FAO Puji Kinerja Sektor Pertanian RI saat Pandemi

Hari Pangan Sedunia, FAO Puji Kinerja Sektor Pertanian RI saat Pandemi

Jihaan Khoirunnisaa - detikFinance
Senin, 25 Okt 2021 22:48 WIB
Hari Pangan Sedunia, FAO Puji Kinerja Sektor Pertanian RI saat Pandemi
Foto: Dok. Kementan
Jakarta -

Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian pembangunan pertanian Indonesia di masa pandemi. Menurutnya, di saat kondisi pangan dan perekonomian dunia menurun, sektor pertanian Indonesia justru mampu menyediakan pangan sehingga PDB sektor pertanian terus tumbuh dan menjadi penyelamat perekonomian nasional.

"Pada HPS kedua di masa pandemi COVID-19, Pemerintah Indonesia telah melakukan pembangunan pertanian yang luar biasa. Kinerja sektor pertanian luar biasa, PDB sektor pertanian tumbuh positif dan mengalami kenaikan mencapai 2,59%. Pencapaian ini luar biasa," ujar Rajendral dalam keterangan tertulis, Senin (25/10/2021).

Di puncak peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) ke 41 yang dihelat secara langsung di hamparan persawahan Desa Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Arya menegaskan pihaknya akan terus mendukung pemerintah dalam melakukan transformasi sistem pangan menjadi lebih berkelanjutan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"FAO akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada petani kecil dan keluarganya, pekerja pangan di semua sektor, dan mereka yang sangat rentan," tuturnya.

Diungkapkan Rajendral, berdasarkan data BPS pada triwulan II 2020 PDB sektor pertanian tumbuh 16,24% qtoq. Sementara di triwulan III dan IV, PDB Pertanian tumbuh masing-masing 2,15% dan 2,59% yoy, bahkan menjadi penyelamat RI dari resesi ekonomi.

ADVERTISEMENT

Di samping itu, lanjut dia, ekspor pertanian juga menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Sepanjang periode tahun 2020 nilai ekspor produk pertanian tercatat mencapai Rp 451,8 triliun. Jumlah ini disebutnya meningkat 15,79% dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 390,2 triliun.

Dia mengatakan kenaikan ekspor berlanjut memasuki periode Januari-September 2021. Nilai ekspor pertanian diketahui mencapai Rp 450 triliun dan tumbuh 45,36% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang sebesar Rp. 309,58 triliun.

Tidak hanya itu, Rajendral menjelaskan data BPS mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) sejak bulan Juni 2020 NTP terus meningkat dari 99,66 menjadi 103,2 dan berlanjut pada awal tahun 2021. Pada September 2021 diketahui NTP sebesar 105,68 dan meningkat 0,96% dibanding Agustus 2021. Indonesia juga berhasil menjaga ketersediaan pangan dan mengurangi prevalensi kerawanan pangan (FIES) dan inflasi bahan pangan selama pandemi.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan Hari Pangan Sedunia merupakan momentum bagi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berinovasi melakukan terobosan-terobosan strategi pembangunan sektor pertanian.

"Mari jadikan peringatan HPS Ke - 41 ini momentum upaya kita bersama untuk mengubah strategi pembangunan pertanian dengan menerapkan teknologi dan riset yang adaptif terhadap tantangan perubahan iklim, pemanasan global dan krisis air dimasa yang akan datang," katanya.

Untuk itu, Syahrul mengimbau masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam upaya memperkuat ketahanan pangan, baik dalam lingkup daerah, nasional, maupun dunia.

"Saya mengajak semua pihak untuk lebih agresif dan bersemangat dalam menghadapi tantangan ke depan. Saya juga ingin mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih semua pihak dan petani yang telah berjuang untuk mempersiapkan pangan bagi 273 juta orang, " jelasnya.

Dikatakannya, selama masa pandemi pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan. Bahkan tumbuh positif di saat sektor lain mengalami tekanan. Menurut Syahrul hal tersebut menunjukkan ketangguhan sektor pertanian nasional.

"Oleh karena itu, kunci keberhasilan tindak lanjut HPS ini adalah pertama, koordinasi pengawasan yang sistematis yang dikawal dengan disiplin. Kedua, HPS ini bukan seremonial, bukan proyek tetapi edukasi tentang program terukur, cara dan tata kelola (manajemen) hulu-hilir pertanian dan perilaku insan pertanian yang sesuai dengan tantangan era. Ini sama dengan program reguler maksimum dan SPP," tandasnya.

Sebagai informasi, hadir langsung dalam acara peringatan HPS Ke-41 Kepala Perwakilan IFAD di Indonesia, Mr Ivan Cossio Cortez dan Asisten Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, Ageng Heriyanto, Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, Anggota Komisi IV DPR RI, Sutrisno, Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsing, Anggota Komite II DPD RI, KH Amang Syafrudin, jajaran Eselon I Kementerian Pertanian serta hadir secara virtual Dubes dari 17 negara dan perwakilan 13 Embassy di Indonesia.


Hide Ads