Harga PCR sempat terpantau tinggi sampai Rp 1 juta sebelum diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) diturunkan menjadi Rp 300 ribu. Di tengah gejolak tersebut, Mantan BUMN sekaligus wartawan senior Dahlan Iskan menyoroti perihal penggunaan GeNose C19.
"Tentang teknologi, artinya covid ini kita berada di suasana yang begitu hebatnya kok tidak muncul kehebatan di bidang lain misalnya GeNose, dan sama sekali kita tidak menemukan jejak di bidang kesehatan," kata Dahlan dalam diskusi bertajuk 'Bisnis Dibalik Pandemi' yang digelar secara virtual, Jumat (29/10/2021).
Dahlan menyayangkan teknologi COVID-19 yang berhasil diciptakan anak bangsa namun tidak didukung dan dioptimalkan. Dahlan menuturkan, ekosistem teknologi ciptaan anak bangsa sulit berkembang karena kesulitan bahan baku hingga biaya.
"Waktu itu saya tau persis GeNose bicara panjang dengan Prof Fuad intinya sulit membeli bahan baku, karena bahan baku itu dibeli jumlah kecil karena ordernya sedikit, dan itu menjadi mahal dan sulit datangnya," ujarnya.
Kemudian, dia mengatakan, sayangnya saat itu tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk mengembangkan penggunaan GeNose C19. Akhirnya uang yang dimiliki seakan-akan dihambur-hamburkan.
"Waktu itu kenapa tidak merayu pemerintah supaya pemerintah order dalam jumlah yang cukup katakanlah 1 kontainer .. sehingga dengan demikian impornya bisa sekaligus bisa lebih murah," tuturnya.
"Dia (Prof Fuad) bilang kalau 40 fit kami ga punya uang pak, UGM gak punya uang. Uang begini banyak dihambur-hamburkan, uang untuk 1 kontainer bahan baku GeNose kok tidak bisa, ini yang disebutkan implemen tidak terbentuk," pungkasnya.
Sekedar informasi, GeNose (Gadjah Mada Electronic Nose) merupakan alat pendeteksi COVID-19 melalui napas yang dihembuskan oleh seseorang. Alat ini dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa mendeteksi partikel spesifik pengidap COVID-19 yang dikeluarkan pasien.
Alat ini bukan mendeteksi virusnya, tapi senyawa yang secara spesifik berbeda yang dikeluarkan orang pengidap COVID-19. Teknologi AI menganalisis dan memberikan hasil screening-nya. Dalam perjalanannya, GeNose C19 menghadapi pro kontra karena lonjakan COVID-19 pada Juni 2021 lalu.
(dna/dna)