Sementara, Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri, Santo Darmosumarto mengatakan jumlah nilai transaksi masih terus bertambah hingga satu bulan ke depan. Sebab masih ada gelaran virtual yang berlangsung.
"Karena platform online, jadi peserta Exposition secara online itu masih terus diselenggarakan sampai satu bulan lagi. Jadi intinya kalau misalnya publik mau meninjau Pasifik Exposition itu masih bisa dibuka dan melakukan transaksi sampai satu bulan ke depan. Jadi masih ada kesempatan angka-angka yang sebelumnya disebutkan oleh pak Wamen untuk meningkat lagi," kata Santo
Lebih lanjut Santo menilai digelarnya 2nd Pasific Exposition secara virtual sangat menguntungkan bagi UMKM. Sebab, UMKM menjadi lebih mudah mempromosikan produk dan bertransaksi secara virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan yang sifatnya virtual itu seharusnya sangat menguntungkan bagi UMKM. Karena kalau kegiatan itu secara fisik misalnya kehadiran UMKM itu di Selandia Baru atau di Australia itu kadang-kadang tidak mudah bagi UMKM untuk bisa hadir di pameran dan kemudian ikut serta secara aktif dalam pameran tersebut," ujarnya
"Tapi kalau bentuknya virtual seperti ini, mereka bisa dengan mudah untuk mengupload bahan-bahan promosi mereka dan juga bisa langsung melakukan interaksi secara online baik email maupun chat," sambungnya.
2nd Pasific Exposition ini digelar sejak 27 Oktober 2021. Hari ini merupakan penutupan acara, namun untuk transaksi masih berlangsung secara virtual hingga satu bulan kedepan. Dari Indonesia sendiri, ada 6 provinsi di daerah timur yang ikut mempromosikan pariwisata dalam gelaran tersebut.
(dek/hns)