Jabar Jaring Investor Timur Tengah Garap Wisata Ciater Rp 1,3 T

Jabar Jaring Investor Timur Tengah Garap Wisata Ciater Rp 1,3 T

Dony Indra Ramadhan - detikFinance
Sabtu, 30 Okt 2021 21:54 WIB
Paviliun Indonesia di ajang World Expo 2020 Dubai.
Ilustrasi/Foto: (dok Kemendag): World Expo 2020 Dubai
Bandung -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengikuti ajang Dubai Expo 2020. Di sana, Jabar menawarkan potensi investasi di sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dedi Taufik menjelaskan Jawa Barat memiliki banyak potensi wisata alam mulai dari pegunungan, air terjun hingga pantai. Potensi-potensi wisata itulah yang ditawarkan Pemprov Jabar kepada investor luar negeri.

"Jawa Barat punya pantai di Pangandaran, lalu ada Kawah Putih, Tangkuban Parahu. Ada pula destinasi buatan seperti taman hiburan, taman Safari atau Jatiluhur. Masih banyak lagi, termasuk budayanya juga. Ada Desa Ciptagelar, tari topeng, angklung. Belum lagi kalau berbicara tentang kuliner. Ini sangat diminati oleh wisatawan, termasuk produk kreatif yang dihasilkan warga Jawa Barat," ujar Dedi dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di antara banyak potensi wisata yang dimiliki Jabar, Pemprov Jabar menawarkan investasi pada dua proyek yaitu west java creative market dan Ciater tourism area.

"Ciater itu kurang lebih nilai investasinya Rp 1,3 triliun, sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi Jawa Barat, karena serapan tenaga kerjanya bisa banyak dan transaksi ekonominya pun tinggi," katanya.

ADVERTISEMENT

Pihaknya optimistis bisa menjaring investor dari Timur Tengah. Apalagi, hubungan antara Jawa Barat dan UAE baik dalam hal ekspor.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Lihat juga Video: Restoran Hijau dan Asri Ini Cuma 45 Menit dari Jakarta!

[Gambas:Video 20detik]



Dari data Januari-Juli 2021, ekspor Jabar ke UEA menunjukkan kenaikan 40,1 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 lalu. Selain itu, kinerja ekspor non migas di Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 37,54 persen jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2020.

"Kami optimistis bisa menjaring investor dari timur tengah. Berhubungan atau tidak, ada momentum tren bisnis yang naik antara Jabar dan UEA," kata dia.

Dedi juga menuturkan berdasarkan indikator data tahun 2019, Jabar menjadi primadona wisatawan. Pasalnya, ada 3,6 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Jabar. Sedangkan wisatawan nusantara sebanyak 64 juta jiwa.

Namun, dia mengakui bila dalam setahun pandemi COVID-19 mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Jabar akibat kebijakan sektor kesehatan oleh pemerintah. Berdasarkan catatan, kunjungan wisatawan mancanegara di tahun 2020 sebanyak 31 ribu jiwa sedangkan wisatawan nusantara 35 juta.

"Tahun ini, kami fokus pada sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi. Salah satu yang diandalkan dalam pemulihan ekonomi ini adalah sektor pariwisata. Kami sudah memberlakukan prokes yang ketat sesuai CHSE, kemudian wisata halal juga banyak terdapat di jabar. Ini pun salah satu misi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang ingin ekonomi bergeliat, namun sektor kesehatan tetap berjalan secara baik," tuturnya.

(dir/hns)

Hide Ads