Jodi melanjutkan tidak ada sama sekali upaya cari untung dari GSI, apalagi dia menyebut apa yang dilakukan GSI adalah kewirausahaan sosial. Semua kelompok usaha yang membesut GSI dinilai sudah besar dan memiliki bisnis yang mumpuni dan lebih menguntungkan daripada tes COVID-19.
Dia bilang gedung kantor GSI saja diberikan secara gratis oleh salah satu pemegang sahamnya. Itu dilakukan agar GSI bisa cepat beroperasi pada periode awal dan membantu untuk melakukan testing COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi GSI ini tujuannya bukan untuk mencari profit bagi para pemegang saham. Sesuai namanya GSI ini Genomik Solidaritas Indonesia, memang ini adalah kewirausahaan sosial.
Luhut selama ini terus menerus menyuarakan agar harga tes PCR diturunkan dan bisa dijangkau masyarakat. Hal itu menegaskan tidak mungkin Luhut mau cari-cari bisnis dari alat tes COVID-19.
"Jadi tidak ada maksud bisnis dalam partisipasi Toba Sejahtra di GSI, apalagi Pak Luhut sendiri selama ini juga selalu menyuarakan agar harga test PCR ini bisa terus diturunkan sehingga menjadi semakin terjangkau buat masyarakat," ungkap Luhut.
Jodi pun menyayangkan adanya isu soal bisnis alat tes COVID-19. Khawatirnya, tak akan ada pihak yang mau mengulurkan bantuan bila tiba-tiba terjadi krisis karena disebut cari untung dari COVID-19.
"Sangat disayangkan upaya framing seperti ini. Ini berpotensi menyebabkan para pihak yang ingin membantu jika terjadi krisis berpikir dua kali," kata Jodi.
(hal/ara)