Ia menjelaskan, budidaya ikan di kawasan kapal isap produksi yang masih berproduksi ini menunjukkan hasil yang baik.
"Kalau dilihat dari pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup ikan ini berhasil, dimana tingkat mortalitas ikan kurang dari 5 persen. Jika dilakukan dengan treatment yang tepat tidak masalah dan budidaya perikanan bisa dilakukan di kawasan penambangan aktif. Karena pertumbuhan cukup baik," ujarnya.
Ia menjelaskan pihaknya menebar 300 bibit ikan kerapu dengan ukuran 6 cm dan bobot 5 gram yang berasal dari Situbondo dalam waktu enam bulan sudah bisa panen dengan ukuran kerapu 700-800 gram. Sedangkan ikan kakap bibitnya didatangkan dari Karawang dengan bobot awal 14 gram dan panjang 6 cm, dimana dalam waktu 6 bulan lebih sudah bisa dipanen dengan berat 650-750 gram. Begitu pula dengan udang vaname yang bisa tumbuh sesuai dengan perkembangan dimana dalam 70 hari bisa bisa menghasilakan udang 50 ekor per satu kilogram. Total panen ikan dan udang ini mencapai ratusan kilogram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Budidaya perikanan ini cukup menjanjikan secara bisnis dan ini bisa menjadi solusi bagi masyarakat untuk memanfaatkan potensi yang ada ini," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT Timah Tbk, Alwin Albar mengatakan pihaknya menginisiasi kajian ini sebagai upaya perusahaan untuk menjawab beberapa tantangan terkait pemanfaatan kawasan pertambangan yang bisa bersinergi dengan sektor budidaya perikanan.
"Kami melakukan kajian ini bersama tim dari Universitas Bangka Belitung, untuk mengetahui ternyata di lokasi penambangan laut yang masih beroperasi ternyata bisa dilakukan budidaya ikan dan ini sesuai kajian terbilang baik hasilnya," katanya.
Ia menyebutkan, selain itu nantinya pihaknya juga akan mengimplementasikan ini di beberapa wilayah lainnya. Dimana PT Timah Tbk kedepan bisa bermitra dengan masyarakat untuk melakuka budidaya perikanan dengan konsep KJA di kawasan penambangan laut.
"Ini adalah bagian dari pengembangan bisnis PT Timah Tbk yang berkaitan dengan core bisnis utama PT Timah Tbk yakni penambangan. Setelah dilakukan kajian ternyata budidaya perikanan ini bisa dilakukan di dekat KIP yang sedang beroperasi," ujarnya.
Menurutnya, PT Timah Tbk membuka diri bagi masyarakat yang ingin melaksanakan budidaya perikanan dengan sistem yang telah diterapkan PT Timah Tbk.
"Ini juga bagian dari community development PT Timah dalam pemberdayaan masyarakat dan juga mengembangkan bisnis perusahaan," tutupnya.
(dna/dna)