Stafsus Erick Jawab Peter Gontha soal Sewa Pesawat Garuda Kemahalan

Stafsus Erick Jawab Peter Gontha soal Sewa Pesawat Garuda Kemahalan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 01 Nov 2021 21:00 WIB
Garuda Indonesia dengan livery yang Indonesia banget
Foto: dok. Garuda Indonesia
Jakarta -

Maskapai pelat merah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus-menerus menyita perhatian publik. Terbaru, mantan komisaris Garuda Indonesia Peter F Gontha menyinggung masalah biaya sewa pesawat yang diduga kemahalan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pun buka suara. Pihaknya pun ingin agar mantan komisaris dan direksi diperiksa untuk untuk mengecek bagaimana hal itu bisa terjadi.

Pihaknya tak menepis, biaya sewa pesawat menjadi salah satu penyebab kondisi keuangan Garuda bermasalah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat mendukung kalau bener Pak Peter Gontha sudah memberikan data mengenai penyewaan pesawat ke KPK. Jadi kita dorong memang supaya mantan-mantan komisaris atau mantan direksi pada saat itu bisa diperiksa saja untuk mengecek bagaimana dulu sampai penyewaan pesawat tersebut bisa terjadi. Kan kita tahu bahwa ini adalah kasusnya ugal-ugalannya di sana gitu, penyewaan pesawat," papar Arya kepada media, Senin (1/11/2021).

Arya menyebut, Peter juga ikut menandatangani penyewaan pesawat. Meski, ada jenis pesawat yang tidak diteken Peter Gontha.

ADVERTISEMENT

"Dan dari informasi juga Pak Peter Gontha ikut dalam penyewaan pesawat-pesawat tersebut dan beliau pun ikut menandatangani. Memang ada pesawat yang beliau, jenis pesawat yang beliau nggak tanda tangani, tapi hampir yang lain ikut semua tanda tangan penyewaan pesawat," ujarnya.

"Jadi kalau bisa dorong saja supaya bisa diperiksa komisaris, direksi yang pada saat itu memang bertugas di sana supaya terang benderang," katanya.

Pihaknya mendukung langkah yang dilakukan Peter Gontha. Ia juga ingin Peter memberikan penjelasan.

"Kita support dukung bener apa yang dilakukan Pak Peter Gontha, termasuk Pak Peter Gonthanya sekalian nanti bisa menjelaskan, gitu loh," katanya.

Peter sendiri sebelumnya buka suara mengenai biaya sewa pesawat. Garuda diduga mendapat harga sewa yang tinggi dari lessor atau perusahaan leasing pesawat.

Dikutip dari unggahan Instagramnya, disebutkan dirinya mempersulit pencairan uang penyertaan modal negara (PMN) pada Garuda. Menurut Peter, dirinya dipaksa untuk menyetujui penarikan Rp 1 triliun dari Rp 7 triliun yang dijanjikan. Hingga akhirnya dia menandatangani kesepakatan.

"Sejak Februari 2020 saya sudah katakan satu-satunya jalan adalah nego dengan para lessor asing yang semena-mena memberi kredit pada Garuda selama 2012-2016 yang juga saya tentang," ujarnya.

Peter mengungkapkan direksi tak ada yang mau mendengarkan masukkannya. Sejak saat itu Peter mengaku dimusuhi.

Dia juga menyebutkan untuk Boeing 777 harga sewa di pasaran rata-rata US$ 750 ribu per bulan. Tapi Garuda mulai dari hari pertama bayar dua kali lipat yaitu sekitar US$ 1,4 juta.

"Uangnya ke mana sih waktu diteken? Pengin tau aja," jelasnya



Simak Video "Video: Bahrain Tak Mau Bertanding di Indonesia, Ini Respons PSSI"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads