Kenapa Singapura Tidak Masuk G20? Begini Penjelasannya

Kenapa Singapura Tidak Masuk G20? Begini Penjelasannya

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 02 Nov 2021 14:46 WIB
View of the merlion statue of Merlion Park, and the financial district in downtown Singapore. The merlion is a symbol and mascot of Singapore.
Foto: Getty Images/Marcus Lindstrom
Jakarta -

Kenapa Singapura tidak masuk G20? Pertanyaan ini muncul di tengah ramainya perbincangan soal KTT G20 Roma, Italia. Sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia Tenggara, Singapura justru tak masuk G20.

Sebaliknya, Indonesia yang belum menyandang status negara maju justru menjadi anggota tetap di dalam G20. Bahkan, Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang masuk ke dalam G20. Belum lagi, presidensi G20 berikutnya resmi ada di tangan Indonesia.

Negara-negara anggota G20 mempunyai posisi yang strategis di dunia. Sebab, semua negara yang tergabung mempunyai representasi dari 85% perekonomian dunia, 80% investasi global, 75% perdagangan internasional, dan 60% dari populasi dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu kenapa Singapura tidak masuk G20? Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira penentuan sebuah negara menjadi anggota G20 dilihat dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) dan kontribusinya terhadap ekonomi dunia. Kriterianya bukan dilihat dari sebuah negara maju atau tidak.

Nah dari dua indikator tersebut, kontribusi Singapura sangat kecil, bahkan jauh lebih kecil dari Indonesia. Baik dari posisi PDB di seluruh dunia, maupun kontribusi ekonominya ke seluruh dunia.

ADVERTISEMENT

"Sebagai contoh data World Bank menunjukkan posisi PDB Indonesia ada di urutan ke-16 dunia. Sementara Singapura di posisi ke-36 dunia. Kontribusi ekonomi Indonesia terhadap seluruh dunia adalah 1,25% jauh lebih besar dibanding Singapura yakni 0,4%," ungkap Bhima kepada detikcom, Selasa (2/11/2021).

Ada pertimbangan populasi. Berlanjut ke halaman berikutnya.

Dia melanjutkan, pertimbangan populasi juga menjadi penting untuk masuk ke dalam negara G20. Singapura cuma memiliki populasi sebesar 5,6 juta, jauh lebih kecil daripada Indonesia yang memiliki populasi hingga 273 juta orang.

"Kita dianggap penting di G20 karena penduduknya banyak," ujar Bhima.

Singkatnya, kapasitas ekonomi dan jumlah penduduk Singapura menjadi alasan kenapa Singapura tidak masuk G20.

Meski demikian, Bhima mengatakan ekonomi Singapura memang lebih maju kalau dilihat dari pendapatan per kapitanya. Pendapatan per kapita ini juga yang menentukan negara berada di level negara maju atau tidak.

"Pendapatan per kapita Indonesia tahun 2020 sebesar US$ 3.869. Sementara Singapura US$ 59.797, jelas mereka adalah negara maju," sambung Bhima.

Di sisi lain, walaupun Singapura tidak masuk G20, di beberapa konferensi tingkat tinggi, Singapura tetap diundang dan diminta hadir. Dalam keterangan yang ada pada situs pemerintahan Singapura dijelaskan negara itu biasanya diundang sebagai perwakilan Convenor of the Global Governance Group (3G).

3G adalah pengelompokan informal 30 anggota kecil dan menengah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didirikan oleh Singapura pada tahun 2009. Kegiatan mereka adalah mempromosikan dialog yang lebih besar antara G20 dan keanggotaan PBB yang lebih luas.

Sudah paham belum kenapa Singapura tidak masuk G20?



Simak Video "Momen Pemimpin G20 Lempar Koin di Air Mancur Trevi"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads