Ini Alasan Luhut-Erick Thohir Mau Dilaporkan ke KPK

Ini Alasan Luhut-Erick Thohir Mau Dilaporkan ke KPK

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 04 Nov 2021 12:49 WIB
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan materi saat menjadi pembicara pada Diplomasi Maritim Indonesia di Jakarta, Jumat (22/2/2019). Acara tersebut untuk memperluas pandangan antara pembuat kebijakan, akademisi, dan komunitas diplomatik mengenai tujuan pemerintah Indonesia dalam bidang maritim. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.
Ini Alasan Luhut-Erick Thohir Mau Dilaporkan ke KPK
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir dikabarkan akan dilaporkan ke KPK. Pelaporan oleh Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) ini terkait dugaan keterlibatan dua menteri itu dalam bisnis tes PCR.

Kabar sejumlah menteri bermain bisnis PCR mulanya diungkap oleh Mantan Direktur YLBHI Agustinus Edy Kristianto. Para menteri ini diduga memiliki keterkaitan dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia.

"Menteri itu ternyata terafiliasi (ada kaitannya) dengan PT Genomik Solidaritas Indonesia. Unit usaha PT itu adalah GSI Lab yang jualan segala jenis tes Covid-19: PCR Swab Sameday (275 ribu), Swab Antigen (95 ribu), PCR Kumur (495 ribu), S-RBD Quantitative Antibody (249 ribu)," tulisnya di Facebook seperti dirangkum detikcom, kemarin Rabu (3/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keterkaitan para menteri diduga melalui pemegang saham GSI. PT Toba Bumi Energi dan PT Toba Sejahtera sebagai salah satu pemegang saham GSI disebut memiliki keterkaitan dengan Luhut.

Sementara, Erick diduga memiliki keterkaitan dengan GSI melalui Yayasan Adaro Bangun Negeri. Yayasan ini di bawah PT Adaro Energy Tbk di mana kakak Erick, Garibaldi Thohir merupakan presiden direkturnya.

ADVERTISEMENT

Pihak Luhut langsung membantah hal tersebut. Menurut Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi, Luhut memang mendapatkan ajakan oleh beberapa kelompok pengusaha membentuk GSI.

Namun dia menegaskan hal itu dilakukan untuk inisiatif membantu penyediaan tes COVID-19, bukan untuk mencari untung di masa pandemi. Dia mengatakan GSI terbentuk di awal pandemi saat penyediaan tes COVID-19 jadi kendala besar di Indonesia.

"Terkait GSI, Jadi pada waktu itu, Pak Luhut diajak oleh teman-teman dari Grup Indika, Adaro, Northstar, yang memiliki inisiatif untuk membantu menyediakan test COVID dengan kapasitas test yang besar. Karena hal ini dulu menjadi kendala pada masa-masa awal pandemi ini adalah salah satu kendala," ungkap Jodi kepada detikcom.

Pihak Luhut klaim tak pernah ambil untung. Lanjut ke halaman berikutnya.

Sampai saat ini, Jodi menjelaskan tidak pernah sekalipun ada bagi-bagi cuan dalam bentuk dividen dari GSI. Baik untuk Luhut maupun pemegang saham lainnya.

Justru, menurutnya keuntungan GSI malah banyak digunakan untuk memberikan tes gratis kepada masyarakat yang kurang mampu dan petugas kesehatan di garda terdepan. Sudah lebih dari sekitar 60.000 tes yang sudah dilakukan untuk kepentingan membantu masyarakat, termasuk juga membantu di wisma atlet.

Tak hanya Luhut, nama Menteri BUMN Erick Thohir juga disebut-sebut terlibat di GSI Lab di bawah PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga sendiri telah memberikan penjelasan terkait tudingan keterlibatan Erick Thohir di tes PCR. Menurutnya, hal tersebut tendensius. Arya pun mengurai data tes PCR di Indonesia. Sampai saat ini, tes PCR telah mencapai 28,4 juta. Sementara, PT GSI yang dikaitkan dengan Erick Thohir hanya melakukan tes sebanyak 700 ribu.

"Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5% gitu. Kalau mencapai 30%, 50% itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5%," ujarnya.

Arya mengatakan, Yayasan Adaro yang dikaitkan dengan Erick Thohir sendiri hanya memegang saham 6% di GSI. Menurutnya, sangat minim perannya di tes PCR. Arya juga bilang, sejak jadi menteri, Erick Thohir tidak lagi aktif di urusan bisnis dan yayasan itu. Arya menegaskan, dugaan keterlibatan Erick di bisnis PCR jauh sekali.

"Kemudian di yayasan kemanusiaan Adaro ini, Pak Erick Thohir sejak jadi menteri tidak aktif lagi di urusan bisnis dan di urusan yayasan seperti itu. Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR, jauh sekali," terangnya.

"Jadi jangan tendensius seperti itu kita harus lebih clear melihat semua," katanya.


Hide Ads