Terkuak! Ini Biang Kerok Netizen Ramai-ramai Obral Voucher Garuda Indonesia

Terkuak! Ini Biang Kerok Netizen Ramai-ramai Obral Voucher Garuda Indonesia

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 04 Nov 2021 17:40 WIB
Garuda Indonesia
Foto: (Afif/detikTravel)
Jakarta -

Ramai di media sosial masyarakat menjual voucher Garuda Indonesia. Voucher Garuda dengan nominal jutaan rupiah banyak ditawarkan dengan harga miring.

Pengusaha travel pun buka suara soal fenomena ini. Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan fenomena ini terjadi karena sejak pandemi banyak penumpang yang mendapatkan refund tiket dengan bentuk voucher. Seperti diketahui, banyak pembatalan penerbangan selama pandemi, aturan pengetatan salah satu biang keroknya.

Nah refund tiket berbentuk voucher ini memiliki batas waktu penggunaan. Bisa jadi karena banyak voucher yang sudah mau habis batas waktunya dan belum digunakan, maka pemiliknya menjual voucher tersebut. Apalagi saat ini pun banyak orang menahan perjalanannya, maka dari itu voucher belum ingin digunakan daripada hangus maka lebih baik dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pauline pun menilai wajar saja harga voucher ditawarkan murah saat dijual. Hal itu agar voucher cepat laku, daripada uang refund berbentuk voucher sama sekali tidak bisa digunakan dan hangus.

"Garuda kan memang dari tahun lalu refund penerbangan dikembalikan dengan voucher kredit. Pembatalannya kan banyak tuh. Voucher itu kan ada expired-nya, dalam waktu tertentu. Mungkin kebetulan voucher udah mau expired, ditambah lagi penumpang yang megang belum akan melakukan perjalanan nih makanya dijual," kata Pauline kepada detikcom, Kamis (4/11/2021).

ADVERTISEMENT

"Memang banyak yang memotong harga daripada nggak jadi duit kan voucher-nya," lanjutnya.

Pauline mengatakan fenomena macam ini sudah terjadi sejak lama, bahkan sejak setahun lalu sudah banyak sekali orang menjual voucher Garuda Indonesia. "Bukan baru sekarang sih malahan, dari tahun lalu kami sudah melihat ada fenomena ini," ujarnya.

Menurutnya, kebijakan voucher ini juga dilakukan oleh maskapai lain. Refund kini tidak diganti uang tunai, tapi voucher. Meski begitu, dia mengatakan masih untung orang yang memiliki voucher Garuda Indonesia, pasalnya Garuda masih rutin melakukan penerbangan. Voucher masih bisa digunakan untuk terbang sendiri ataupun dijual.

Ruginya, apabila ada yang mendapatkan refund tiket berbentuk voucher dari maskapai-maskapai yang semenjak pandemi menjadi jarang melakukan penerbangan. Voucher tidak bisa digunakan sendiri untuk terbang, dijual pun tidak ada yang mau karena maskapainya tidak ada jadwal terbang.

"Itu mending Garuda bisa dijual karena masih terbang. Kalau maskapai yang terbang aja udah nggak pernah, mau dijual juga nggak ada yang mau mau dipakai sendiri susah. Duit pada nyangkut," kata Pauline.

Pauline juga mengatakan isu-isu soal kondisi perusahaan Garuda yang menyedihkan bahkan mau diganti Pelita Air bisa jadi alasan masyarakat mulai khawatir dan menjual voucher Garuda. Namun, menurutnya alasan utama penjualan voucher ini tetap agar voucher bisa diuangkan.

"Kemungkinan juga memang ada isu-isu soal Garuda ini, kinerjanya, sampai mau digantikan Pelita kan katanya. Bisa jadi orang khawatir dengan isu itu jadi jual voucher. Tapi ya kalau kami lihat ya utamanya karena itu tadi biar refund bisa jadi uang," jelas Pauline.

"Pasti ada yg berpikir masalah itu orang-orang pada takut, tapi kan negara pasti selamatkan Garuda. Maskapai nasional lain di luar negeri kan juga begitu," imbuhnya.

Pauline sendiri menjelaskan voucher Garuda Indonesia memang tidak dilarang untuk digunakan orang lain. Pemilik voucher bisa membuat surat kuasa dan memberikan voucher untuk orang lain. Sejauh ini pun tidak ada pelarangan bila hal itu diperjualbelikan.

"Jadi voucher refund itu misalkan beli tiket ke Bali Rp 3 juta di-refund dapat voucher Rp 3 juta. Ketika mau dijual, maka yang punya voucher harus berikan surat kuasa dan KTP, ditulis voucher ini akan dipakai orang lain," kata Pauline.

Pantauan detikcom hari ini, di Twitter beberapa orang mulai menjual voucher Garuda Indonesia. Bahkan, voucher dijual dengan harga jauh lebih murah. Misalnya saja, ada voucher Garuda Indonesia senilai Rp 2,8 juta dengan tanggal kadaluwarsa 31 Maret 2022 dijual hanya Rp 2,6 juta saja.

Si penjual mengatakan akan membuat surat kuasa dan meminjamkan KTP bila ingin melakukan reedem voucher tersebut. Penawaran ini dilakukan pada 14 Oktober yang lalu.

"Halo saya mau jual Voucher Garuda senilai IDR 2,898,900 dengan tanggal kadaluwarsa 31 Maret 2022. Dijual dengan harga 2,6jt, include surat kuasa dan KTP untuk reedem," cuit akun @ge******h, seperti dilihat detikcom.

Ada juga yang menjual voucher Garuda Indonesia lewat Tokopedia. Akun @cr**********09 salah satunya dia menjual voucher Garuda sebesar Rp 9,7 juta dengan harga Rp 8,5 juta, dalam cuitannya pada 29 Oktober yang lalu dia mencantumkan tautan Tokopedia.

"Dijual voucher Garuda senilai Rp 9.7 juta," cuit akun tersebut.



Simak Video "Video: Mengulik Kecanggihan Fitur Find My yang Dipakai Penumpang Garuda Lacak iPhone"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads