Untuk mempersiapkan produksi vaksin AstraZeneca, Adar mengatakan dia menghabiskan US$ 800 juta untuk membeli bahan kimia, botol kaca dan bahan mentah lainnya, serta meningkatkan kapasitas produksi di pabriknya di kota Pune, India Barat.
Uang itu tidak dari dirinya, melainkan US$ 250 juta dari dana perusahaan dan US$300 juta lainnya dumbangan dari Bill Gates and Melinda melalui Gates Foundation, yang bekerja sama dengan SII. Kerja sama kedua pihak itu juga untuk memberikan vaksin gratis kepada negara-negara miskin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisa uang yang kurang nantinya dibayar oleh negara lain setelah SII mulai menerima pesanan vaksin. Secara total, SII setuju untuk membuat hingga 200 juta dosis vaksin untuk 92 negara, sebagai bagian dari kesepakatannya dengan Gates Foundation dan Gavi.
Hingga akhirnya banyak negara yang memesan vaksin AstraZeneca. Hal itu sesuai rencana Adar. Vaksin AstraZeneca pun menerima persetujuan dari regulator Inggris pada Desember 2020.
Pengalaman SII, perusahaan Adar memang diketahui berpengalaman membuat vaksin. SII disebut perah memproduksi 1,5 miliar vaksin setiap tahun untuk campak, rubella, tetanus, dan banyak penyakit lainnya.
Vaksin Jabs terutama didistribusikan ke negara-negara berpenghasilan rendah di seluruh dunia, termasuk India. Adar memperkirakan lebih dari 50% bayi di dunia bergantung pada vaksin yang dibuat di SII.
Namun, julukan pahlawan bagi India itu sempat pudar ketika India menghadapi gelobang kedua COVID-19. Pada puncaknya negara itu melaporkan lebih dari 400.000 kasus per hari, meskipun para ahli mengatakan jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Pada saat itu, hanya 2% persen dari 1,3 miliar penduduk India yang divaksinasi lengkap, dan pemerintah pun menunda stok vaksin. India kemudian memutuskan untuk menghentikan ekspor semua vaksin.
(fdl/fdl)