Gambarkan Ganasnya COVID-19, Sri Mulyani: Seperti di Film-film Mutan

Gambarkan Ganasnya COVID-19, Sri Mulyani: Seperti di Film-film Mutan

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 09 Nov 2021 13:18 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini berkesempatan mengajar ribuan siswa-siswi yang berasal dari 342 sekolah di seluruh Indonesia. Proses mengajar dilaksanakan secara virtual lantaran masih dalam pandemi COVID-19.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menceritakan dahsyatnya dampak pandemi COVID-19 bagi Indonesia. Gara-gara itu, seluruh masyarakat tanpa membedakan usia, ras, agama harus merasakan akibatnya.

"Pengaruhnya luar biasa karena virus ini cepat sekali menular, transmisinya cepat dan bermutasi. Seperti kalian nonton film-film mutan-mutan itu, virus ini juga berubah seperti itu. Virusnya kadang berubah menjadi ganas dan cepat menyebar. Kita sudah alami dampak COVID-19 mempengaruhi masyarakat dunia selama 1 tahun 8 bulan ini," kata Sri Mulyani dalam program Kemenkeu Mengajar ke-6, Selasa (9/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat pandemi COVID-19, dampak yang dirasakan adalah berhentinya aktivitas perekonomian. Banyak yang harus menutup toko dan tidak bisa berjualan karena masyarakat harus tinggal di rumah demi menghindari terjadinya penularan.

"Banyak murid-murid di sini yang pasti merasakan harus sekolah dari rumah, orang tua kerja dari rumah dan kalian tentu sekarang tidak bisa melakukan perayaan hari besar seperti 17 Agustusan kemarin tidak ada upacara bendera secara fisik, harus virtual. Kalian nggak bisa pulang kampung, liburan natal dan tahun baru yang semua dibatasi agar tidak terjadi penularan. Jadi COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa, tidak pilih-pilih," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Nah di sinilah fungsi keuangan negara disebut berperan dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Keuangan negara atau APBN menjadi instrumen yang penting untuk membantu menyelamatkan ekonomi sekaligus masyarakat yang sangat tertekan atau kehilangan mata pencaharian.

"Pemerintah menggunakan instrumen alat yang penting yakni keuangan negara. Keuangan negara menjadi alat yang diandalkan. Artinya negara memiliki instrumen keuangan untuk membantu rakyat dan ekonomi yang terkena musibah luar biasa," imbuhnya.

Sri Mulyani merinci bantuan yang telah diberikan melalui keuangan negara adalah pemenuhan kebutuhan pokok melalui bantuan sosial (bansos) tunai, sembako, hingga BLT Dana Desa bagi seluruh masyarakat yang sangat terdampak COVID-19.

Selain itu, pemerintah juga membantu para pekerja dengan memberikan bantuan subsidi upah, hingga para pelajar dan guru-guru dibantu untuk bisa melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau virtual dengan memberikan subsidi kuota internet.

"Kalian kalau belajar menggunakan subsidi kuota, itu tidak berarti gratis karena yang membayar adalah negara. Itulah yang dilakukan oleh pemerintah menggunakan keuangan negara. Secara cepat merespons pada saat rakyat menghadapi musibah," tegasnya.

Sebagai informasi, Kemenkeu Mengajar ke-6 diikuti 2.320 relawan di mana terdiri dari 1.767 pengajar yang di antaranya terdapat 66 pejabat setingkat Eselon I, II, dan III. Selain itu juga ada 186 fotografer, 21 videografer dan 346 fasilitator.

Mereka dikerahkan untuk bisa mengajar sehari secara serempak di 342 sekolah yang terdiri dari 124 Sekolah Dasar (SD), 103 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 106 Sekolah Menengah Atas (SMA) di mana 2 di antaranya termasuk sekolah luar biasa (SLB). Program ini juga melibatkan 10 sekolah Indonesia di luar negeri.


Hide Ads