Investasi aset kripto nampak menggiurkan. Apalagi baru-baru ini aset kripto terus menerus menciptakan rekor terbaru.
Bitcoin misalnya, sempat diperdagangkan hingga US$ 68 ribu di hari Selasa. Sementara itu Ethereum, juga sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa lebih dari US$ 4.857.
Nampaknya, aset yang satu ini memang menggoda para investor. Namun, melansir CNBC, Rabu (10/11/2021), para ahli keuangan memperingatkan bahwa aset kripto adalah investasi yang tidak stabil dan sangatlah berisiko. Sekali investasi artinya siap juga untuk kehilangan uang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perencana keuangan pendiri Fit Advisors Anjali Jariwala mengatakan sebelum memutuskan untuk membeli aset kripto, ada baiknya masyarakat menyiapkan beberapa kebutuhan yang lebih penting terlebih dahulu.
"Untuk menentukan berapa banyak yang dapat dimasukkan ke dalam kelas aset yang lebih berisiko, penting untuk menilai kesehatan keuangan Anda sendiri terlebih dahulu dan memastikan Anda mendanai ember yang dibutuhkan terlebih dahulu," kata Anjali Jariwala
Yang jelas, Jariwala mengatakan uang untuk investasi aset kripto harus menjadi uang dingin alias uang yang benar-benar tidak digunakan. Hal itu bisa didapatkan ketiks sudah mengalokasikan pendapatan untuk berbagai macam pengeluaran penting.
Nah sisa dari pengeluaran penting itu dapat menentukan berapa banyak uang yang dapat diinvestasikan dalam kelas aset yang lebih berisiko seperti aset kripto.
Jariwala merekomendasikan penganggaran untuk beberapa item utama terlebih dahulu sebelum investasi aset kripto, apa saja?
Lanjutkan membaca ==>
Simak Video "Video OJK Catat Jumlah Investor Kripto RI Tembus Angka 13,71 Juta"
[Gambas:Video 20detik]