Selain itu, dalam proyek US$ 44,6 miliar ini di dalamnya terkait dengan infrastruktur, persoalan pertanian, persoalan alat kesehatan, data center, sektor hilirisasi pertambangan, energi baru terbarukan.
"Bahkan dalam US$ 44,6 miliar ada satu kesepakatan yang kita bangun dengan air product yang nilainya itu US$ 13-15 miliar untuk melakukan hilirisasi terhadap batubara low kalori," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa daerah yang diunggulkan untuk menerima proyek investasi ini yaitu di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa dan lain-lain. "Sekarang kita dorong untuk juga melakukan hilirisasi terhadap natural gas yang ada di Maluku dan Papua. Ini hampir merata saya dorong," kata Bahlil.
Dia mengatakan, kepercayaan investor UEA semakin baik terhadap Indonesia seiring dengan adanya implementasi UU Cipta Kerja.
"Artinya rasa ada kepastian, rasa adanya transparansi, rasa ada efisiensi dan kecepatan itu sudah mulai terjadi. Memang itu bukan pekerjaan yang gampang, ini pekerjaan yang harus kita lakukan bersama. Susah untuk merubah persepsi publik," tuturnya.
Bahlil yakin dengan langkah awal tersebut dalam 3-4 tahun kedepan Indonesia akan menjadi negara yang disegani. "Karena itu lewat kesempatan berbahagia ini saya punya keyakinan kalau apa yang kita sudah rencanakan dengan progres kekinian maka 3-4 tahun ke depan Indonesia itu insyaallah akan menjadi suatu negara yang disegani dalam konteks ekonomi," pungkasnya.
(fdl/fdl)