3. Liechtenstein
Liechtenstein merupakan negara lain yang tidak memiliki flag carrier. Liechtenstein bahkan lebih kecil dari Andorra, dengan hampir 39.000 warga.
Karena tidak memiliki bandara, pelancong dapat berkunjung melalui Bandara St. Gallen-Altenrhein di Swiss atau Bandara Friedrichshafen di Jerman. Penerbangan ke Liechtenstein dilayani oleh maskapai nasional Swiss, SWISS.
4. San Marino dan Vatikan
Kedua negara ini berbatasan dengan wilayah Italia. San Marino, dengan hampir 34.000 penduduk, sedangkan Vatikan dengan sekitar 850 penduduk, keduanya tidak pernah memiliki flag carrier. Sebagai gantinya, penumpang dapat melakukan perjalanan ke negara-negara itu melalui perbatasan Italia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akses yang mudah mungkin menjadi salah satu alasan kedua negara ini tak memiliki flag carrier. Mereka tidak memiliki bandara namun aksesibilitas kedua negara itu nyaris tidak membutuhkan penerbangan kecuali untuk perjalanan internasional.
5. Negara Bagian di Afrika
Liberia dan Gunea-Bissau tidak memiliki flag carrier. Namun sebelumnya, kedua negara ini pernah memiliki maskapai penerbangan.
Air Liberia didirikan pada tahun 1974 dan melayani rute di negara Afrika Barat. Namun, itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1990, maskapai menghentikan operasinya, dan sejak saat itu tidak ada maskapai yang menggantikan.
Demikian pula Air Bissau yang didirikan pada tahun 1960 dengan hub dan kantor pusat di Bissau. Armadanya termasuk pesawat seperti Fokker F27, Antonov An-24, dan Cessna 206. Namun, 38 tahun setelah dimulai, maskapai ini ditutup, dan semua layanan dialihkan ke Cabo Verde Airlines.
6. Karibia
Setidaknya ada enam negara bagian di Karibia yang tidak memiliki flag carrier. Mereka adalah Barbados, Dominika, Republik Dominika, Jamaika, St. Lucia dan St. Kitts.
Meski tak memiliki maskapai nasional (flag carrier), beberapa negara ini memiliki maskapai penerbangan sendiri seperti St Lucia Airways dibentuk pada tahun 1975 untuk mengangkut penumpang antara St Lucia dan Martinique serta Barbados.
Adapula Air Jamaica yang didirikan pada 1968 oleh pemerintah Jamaika sebagai pemilik saham mayoritas. Pada bulan Desember 2004, pemerintah Jamaika mengambil kepemilikan penuh atas maskapai demi stabilitas keuangan. Namun, kemudian diambil alih oleh Caribbean Airlines pada Mei 2011 dan berhenti beroperasi pada 2015.
(fdl/fdl)