Berkah Pandemi, UMKM Go Digital Kian Bertambah

Berkah Pandemi, UMKM Go Digital Kian Bertambah

Angling Adhitya Purbaya - detikFinance
Jumat, 12 Nov 2021 23:12 WIB
Menteri Koperasi dan UKM
Foto: Wahyudi (20detik): Menkop UKM Teten Masduki
Semarang -

UMKM yang terhubung dalam ekosistem digital meningkat selama pandemi COVID-19. Berubahnya situasi dan perilaku konsumen membuat Indonesia menjadi urutan pertama di ASEAN sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar.

Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam pembukaan acara Rakornas Transformasi Digital Koperasi dan UMKM di Hotel Novotel, Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Kita melakuman rapat koordinasi untuk konsolidasi seluruh kementerian, lembaga, daerah, stake holder lain termasuk juga dengan teman teman e-commerce untuk menetapkan peta jalan dan strategi bersama untuk percepatan digitalisasi. Jadi kami melihat dari pengalaman pandemi bahwa UMKM yang bisa tumbuh adalah yang sudah terhubung ke ekosistem digital," kata Teten saat sesi wawancara, Jumat (12/11/2021) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebut selama Pandemi COVID-19 yang sudah berjak sekitar 1,5 tahun ini jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital meningkat 105 persen atau 16,4 juta UMKM atau 25,6 persen dari total jumlah UMKM saat ini. Padahal untuk mencapai jumlah 8 juta UMKM sebelumnya butuh waktu 10 tahun.

"Selama pandemi terjadi percepatan yang luar biasa. Jadi sebelum pandemi UMKM kita yang terhubung ke ekosistem digital kan hanya 8 juta. Saat ini hanya dalam 1,5 tahun itu 16,4 juta atau naik 105 persen. Jadi hanya 1,5 tahun. Padahal dalam 10 tahun hanya 8 juta," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Tonton juga Video: Hadiri KTT APEC, Jokowi Bicara Komitmen Bantu UMKM

[Gambas:Video 20detik]




Dalam paparannya saat pembukaan, Teten juga menjelaskan digitalisasi UMKM dan Koperasi saat ini tidak terhindarkan. Selama pandemi COVID-19 di Indonesia transaksi di e-commerce meningkat sebesar 54 persen atau lebih dari 3 juta transaksi per hari.

"Selain itu, ekonomi digital Indonesia berpotensi senilai US$124 juta atau kurang lebih Rp 1.700 triliun pada 2025," tegasnya.

"Oleh karena itu, saya berharap, dengan adanya Rakornas ini, lahir inovasi-inovasi baru dalam melahirkan wirausaha muda produktif, koperasi modern berbasis digital, startup digital yang berkarakter konsolidator dan agregator bisnis model inovatif," tutup Teten.

Dalam acara itu juga hadir secara virtual Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Ia menjelaskan upaya untuk membantu UMKM termasuk dengan berkoordinasi dengan KBRI di sejumlah negara agar produk UMKM lokal go internasional.

"Kita sudah kirim sampel-sampel produk, yang kemudian dilanjutkan dengan proses digital agar lebih dikenal lagi di pasar global," kata Ganjar.

Ia menjelaskan pihak marketplace juga membantu dan mengajarkan pelaku usaha masuk ke ranah digital. Para kurator juga banyak membantu menjaga kualitas produk.

"Saat ini, perijinan usaha sudah amat dimudahkan. Jadi, untuk saat ini dan ke depan, digital marketing adalah sebuah solusi," ujarnya.


Hide Ads