Kunci agar Produk Lokal Unggul dan Bisa Bersaing di Masa Pandemi

Kunci agar Produk Lokal Unggul dan Bisa Bersaing di Masa Pandemi

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Sabtu, 13 Nov 2021 14:50 WIB
Konferensi Maju Digital GoTo
Foto: Screenshoot/GoTo
Jakarta -

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan UMKM disebut jadi penopang ekonomi nasional saat pandemi COVID-19 melanda.

Hal ini rupanya diakui oleh salah satu pelaku usaha, yaitu Andriana Effendi. Owner Batik Nayara ini menyebut banyak dukungan yang datang dari berbagai pihak agar UMKM seperti dirinya bisa semakin maju dan berkembang, terutama di tengah ketidakpastian situasi selama pandemi.

"Karena pandemi itu banyak dari berbagai pihak mengangkat produk-produk lokal. Dan mengusung bangga pakai produk lokal. Bahkan Pak Jokowi mau pakai produk lokal yang sebenarnya men-support kita. Ayo bisa, kita bangga dengan produk kita sendiri. Banyak berbagai pihak juga yang membantu UMKM (dari segi permodalan)," ujarnya di acara Konferensi Maju Digital GoTo, Sabtu (13/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Andriana pun membagikan kiat-kiat agar produk lokal bisa tetap bersaing saat pandemi. Apalagi saat ini banyak produk batik produksi luar yang dibanderol dengan harga murah. Menurutnya hal tersebut tidak jadi masalah karena sejatinya produk UMKM lokal lebih unggul dari segi kualitas.

Dia menjelaskan produk batik dari luar dijahit menggunakan benang polyester. Selain itu juga kualitas kainnya terbilang cepat rusak. Sehingga tidak jarang batik-batik dari luar tersebut motifnya rusak atau miring setelah sering dicuci.

ADVERTISEMENT

"Jadi banyak minusnya juga terutama untuk durasi pemakaian lebih lama. Karena banyak untuk ngejar murah, kainnya ditarik. Misalnya butuh 100 benang untuk jadi 1 lembar kain, tapi dia pakai 80 benang. Terus pakai obat supaya lebar lagi. Jadi begitu dipakai susut. Itu yang bikin jadi murah nggak masuk akal," tuturnya.

Dia pun mendorong agar pelaku usaha lokal bisa terus meningkatkan loyalitas konsumen. Salah satunya dengan melakukan branding. Dengan begitu gaung bisnis lokal pun bisa menembus pasar yang lebih luas. Di samping itu, Andriana juga menekankan pentingnya UMKM untuk beralih ke ekosistem digital. Hal ini agar usaha bisa bertahan dan terus bertumbuh, serta siap menghadapi segala macam tantangan di masa pandemi.

"Marketplace kita pakai Tokopedia. Kita menjadi power merchant yang ada relationship manager yang challenge kita dengan tantangan baru. Ayo kita kampanye ini, ikut WIB, ayo kolaborasi dengan KOL. Buat saya yang nggak tahu harus ngapain, mereka benar-benar ngepush untuk lebih maju. Setiap bulan pasti ada istilah baru, cara marketing baru yang harus dipelajari oleh kita sebagai seller. Jadi support itu bantu kita moving forward," katanya.

Sementara itu, Owner Oma Elly, Andry Susanto juga mengakui adanya potensi untuk produk lokal unggul dalam persaingan di masa pandemi. Apalagi jika diperkuat dengan upaya edukasi sehingga makin banyak masyarakat yang memahami kualitas produk UMKM yang tidak kalah dari produksi luar.

"Banyak orang yang udah nggak lagi kebawa dengan 'mesti internasional'. Ngapain ke luar karena produk lokal sudah banyak. (Jadi) bukan soal keren-kerenan (lagi)," katanya.

Andry pun sepakat dengan pendapat Andriana yang melihat perlunya pengusaha untuk beralih dari konvensional ke digital. Karena kini mayoritas masyarakat yang menjadi target pasar cenderung memanfaatkan platform digital sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan.

"Digital pasti lebih baik dari konvensional. Screen time kita berapa lama. Bentar-bentar buka handphone. Gue percaya sebenarnya where the customer is, ya kita harus ke sana. Kita mencoba cari cara untuk memperkenalkan diri kepada konsumen. Kalau konsumen di digital ya kita harus ke sana," terangnya.

Diakui Andry, platform digital terutama e-commerce berperan besar dalam perkembangan usaha restorannya hingga bisa menjadi besar. Dia menilai beberapa tahun lalu, tidak banyak supplier yang melirik restoran dengan sistem online. Sehingga ia cukup kesulitan dalam mendapatkan bahan baku untuk bisnisnya.

"Oma Elly nggak mungkin bisa terbentuk 6 tahun yang lalu kalau belum ada Tokopedia. Karena nggak ada supplier yang meladeni restoran online. Nggak ada supplier mau jual barang ke restoran online, supplier daging, supplier susu. Tapi kalau ke supermarket jadi mahal banget. Tapi pas ada Tokopedia, gue bisa nyari apapun suppliernya dengan harga kompetitif," tandasnya.

Sebagai informasi, Andriana dan Andry merupakan salah satu pembicara pada sesi 'Maju dengan Menjadi Lokal' dalam Konferensi Maju Digital GoTo. Acara tersebut merupakan konferensi UMKM terbesar dari GoTo yang menghadirkan rangkaian kelas edukatif dan inspiratif bagi UMKM sesuai kebutuhan dan skala usaha.


Hide Ads