RI Mau Setop Impor Solar, SPBU Swasta Beli dari Kilang Dalam Negeri

RI Mau Setop Impor Solar, SPBU Swasta Beli dari Kilang Dalam Negeri

Heri Purnomo - detikFinance
Jumat, 19 Des 2025 22:14 WIB
RI Mau Setop Impor Solar, SPBU Swasta Beli dari Kilang Dalam Negeri
Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai Subholding Refining & Petrochemical mendukung program Pemerintah terkait penerapan BBM jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel.Foto: Rista Rama Dhany
Jakarta -

Pemerintah bakal menyetop impor solar pada 2026. Kebijakan ini pun berdampak terhadap impor solar SPBU swasta tahun depan.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman SPBU bisa memasok solar dari kilang dalam negeri.

"Sebenarnya yang dimaksud dengan penghentian impor itu ya termasuk swasta. Jadi artinya kita tidak impor lagi. Swasta kalau mau beli silakan beli yang ada di dalam produk dari kilang dalam negeri. Jadi seperti itu pemahaman dari stop impor tuh seperti itu," ujar Laode di Jakarta, Jumat (19/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Swasta pun harus beli dari dalam negeri. Ini saya bicaranya CN48 ya yang tadi Pak Menteri juga sudah sampaikan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan Indonesia akan setop impor solar tahun depan. Hal ini seiring dengan rencana akan diresmikannya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan pada Desember 2025.

Bahlil menyebutkan dengan adanya kilang terbesar ini akan menambah kapasitas produksi sekitar 100 ribu barel per hari untuk solar. Dengan tambahan tersebut, produksi dan konsumsi solar nasional dinilai sudah cukup.

Bahkan Bahlil bilang, meskipun kebijakan pencampuran biodiesel belum didorong hingga B50, Indonesia tetap tidak akan impor solar tahun depan.

"Saya juga melaporkan tentang tahun depan, Bapak Presiden, dengan beroperasinya RDMP Balikpapan menambah kurang lebih sekitar 100.000 lebih barel per day untuk solar. Jadi mulai tahun depan Indonesia tidak lagi melakukan impor solar, karena antara konsumsi dan produksi kita sudah cukup," kata Bahlil dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/12/2025).

(hrp/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads