Luhut Wanti-wanti Kenaikan Kasus COVID-19 Jelang Libur Nataru

Luhut Wanti-wanti Kenaikan Kasus COVID-19 Jelang Libur Nataru

Trio Hamdani - detikFinance
Senin, 15 Nov 2021 20:45 WIB
Infografis  sederet tugas Menko Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Infografis detikcom/M Fakhry Arrizal
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada 5 kabupaten/kota baru yang masuk PPKM level 1. Lalu ada 10 kabupaten/ kota yang masuk PPKM Level 2 dalam penanganan COVID-19.

Jadi, jumlah keseluruhannya ada 26 kabupaten/kota yang masuk Level 1 dan 61 kabupaten/kota yang masuk Level 2.

"Dalam asesmen yang akan berlaku dalam dua minggu ke depan, terdapat penambahan Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 2 sebanyak 10 Kabupaten/Kota dan Level 1 sebanyak 5 Kabupaten/Kota. Hingga jumlah keseluruhan Kabupaten/Kota yang masuk ke dalam Level 1 menjadi 26 Kabupaten Kota, Level 2 menjadi 61 Kabupaten/Kota dan Level 3 menjadi 41 Kabupaten/Kota. Terkait detail keputusan ini akan kembali dituangkan dalam Inmendagri," Kata Luhut dalam siaran persnya dikutip detikcom, Senin (15/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut tetap mengingatkan pentingnya kehati-hatian bersama karena terdapat indikasi peningkatan Rt (angka reproduksi efektif) yang menunjukkan sinyal peningkatan kasus di Jawa-Bali dalam sepekan terakhir ini.

Hal itu juga dapat terlihat dari beberapa kabupaten/kota di Jawa-Bali yang mulai mengalami peningkatan kasus dan perawatan mingguan.

ADVERTISEMENT

Khusus wilayah Jawa-Bali terdapat 29% kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus dibandingkan minggu lalu dan 34% kabupaten/kota yang mengalami peningkatan orang yang dirawat dibandingkan minggu lalu.

"Kehati-hatian harus dilakukan terutama untuk menghadapi Nataru (Natal dan Tahun Baru). Saat ini indikator Google Mobility yang memantau pergerakan masyarakat di Jawa Bali menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan di atas periode Nataru tahun lalu dan mendekati posisi Periode Idul Fitri pada Mei-Juni 2021," jelasnya.

Mantan Menkopolhukam itu meminta seluruh masyarakat tetap berhati-hati mengingat masih terdapat 47% kabupaten/kota di Jawa-Bali yang vaksinasi dosis pertama untuk lansia masih di bawah 50%, dan 75% kabupaten/kota di Jawa-Bali yang vaksinasi dosis kedua masih di bawah 50%.

"Lebih rinci lagi, masih ada 16 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali yang cakupan vaksinasi umum dan lansia dosis 1 yang masih di bawah 50%," lanjut Luhut.

Bersambung ke halaman selanjutya.

Dijelaskannya, hingga saat ini pemerintah juga terus menemukan kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat yang patuh protokol kesehatan semakin berkurang dari hari ke hari. Hal itu dirasa sangat mengkhawatirkan dalam menghadapi potensi kenaikan mobilitas dan kasus konfirmasi COVID-19 di masa Nataru nanti.

"Oleh sebab itu, dalam menyambut Nataru yang akan datang sebentar lagi, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi dan Protokol Kesehatan utamanya di tempat kerumunan. Selain itu Pemerintah akan terus menggenjot percepatan vaksinasi terutama vaksinasi lansia di wilayah yang tingkat vaksinasi umum dan lansia nya masih di bawah 50%," ungkapnya.

Tak hanya itu, Luhut menjelaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat aktivitas testing dan tracing oleh TNI/Polri dan penemuan kasus aktif, serta memasukkan pasien yang positif ke karantina terpusat untuk mencegah penyebaran di level keluarga. Pemerintah juga berencana untuk melarang perayaan-perayaan tahun baru yang sifatnya dapat menimbulkan kerumunan masyarakat dalam jumlah besar.

Tak hanya itu, pemerintah juga mempersiapkan berbagai skenario untuk mengantisipasi potensi kenaikan kasus akibat Nataru. Kesiapan segala aspek baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi diperhitungkan dari sekarang. Kesuksesan dalam menahan kenaikan kasus COVID-19 pada periode Nataru 2021, menurutnya akan menentukan keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia ke depan.

"Di kesempatan ini, di tengah angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi, saya kembali mengajak kita semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati agar kita sama-sama bisa menaati kembali protokol kesehatan yang terus dihimbau agar kita tidak kembali mengulang pengalaman buruk pada masa yang lalu akibat kelalaian kita. Apa yang telah kita perjuangkan bersama selama ini layak untuk terus dijaga dan tidak dilupakan hanya karena kejenuhan dan keegoisan kita semua," tutup Luhut.


Hide Ads