Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini tingkat pengangguran dan kemiskinan di tahun depan akan kembali turun. Hal itu tidak lepas dari pemulihan ekonomi yang diharapkan terjadi di tahun depan.
"Dengan pemulihan ekonomi namun tadi beberapa risiko yang tetap akan kita waspadai," tuturnya dalam acara CEO Networking 2021, Selasa (16/11/2021).
Tahun depan pemerintah dan DPR RI sepakat proyeksi pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,0-5,5%, dengan titik tengah 5,2%. Sri Mulyani yakin jika target pertumbuhan ekonomi itu tercapai, maka tingkat pengangguran dan kemiskinan akan kembali turun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan pertumbuhan 5,2% dengan demikian pengangguran akan bisa diturunkan lagi antara 5,5% hingga 6,3%. Kemiskinan bisa diturunkan lagi di bawah 9%. Gini ratio kita akan makin membaik artinya pemulihan ekonomi disertai dengan perbaikan dari sisi kesenjangan," terangnya.
Sebelumnya dia menjelaskan, tingkat pengangguran di Indonesia melonjak tahun lalu menjadi 7,1% akibat pandemi COVID-19. Namun saat ini tingkat pengangguran sudah turun lagi ke level 6,5%. Sementara jumlah pengangguran akibat COVID-19 turun menjadi 1,8 juta dari 2,6 juta orang.
Untuk membantu pemulihan ekonomi di tahun depan, pemerintah sudah menganggarkan belanja dalam APBN 2022 sebesar Rp 2.714 triliun. Angka itu memang lebih kecil dari anggaran belanja negara di 2021 sebesar Rp 2.750 triliun.
"Namun pendapatan negara kita akan makin pulih, sehingga defisit tahun depan akan menurun di 4,85%, atau mungkin lebih kecil lagi," ucapnya.
(das/ara)