PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal fokus melayani rute-rute domestik. Hal ini menyusul adanya 97 rute penerbangan Garuda yang ditutup. Penutupan rute ini pun dilakukan demi melakukan optimalisasi kinerja maskapai.
Rute domestik bakal jadi fokus utama Garuda dan akan mengurangi berbagai rute-rute internasional. Adapun sisa-sisa rute internasional yang nantinya masih ada dipilih dengan selektif dan dijamin memberikan kontribusi keuntungan bagi maskapai.
"Perseroan akan mengoptimalisasi rute penerbangan dengan berfokus pada rute domestik. Adapun rute internasional yang diterbangkan oleh perseroan merupakan selective routes yang dianggap dapat mengkontribusikan profitability yang baik bagi perseroan," tulis manajemen Garuda dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Selasa (16/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Garuda juga akan fokus meningkatkan kontribusi pendapatan kargo melalui optimalisasi belly capacity dan digitalisasi operasional. Bahkan, rute-rute penerbangan internasional yang tetap dibuka dipilih dengan tujuan pengangkutan kargo.
Manajemen juga mengatakan Garuda akan meningkatkan pendapatan dari layanan tambahan. "Kami akan meningkatkan kontribusi pendapatan ancillary melalui product unbundling dan ekspansi produk yang ditawarkan," tulis manajemen.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Garuda akan memangkas rutenya dari sebanyak 237 di 2019 menjadi 140 pada 2022. Artinya, rute Garuda berkurang 97.
Dari jumlah itu, sebagian besar rute internasional akan ditutup. Khususnya yang masuk kategori perjalanan jauh, seperti ke Amsterdam, London, hingga Korea karena sepi penumpang.
"Garuda akan sangat mengecilkan jumlah rute dan jumlah pesawatnya dan akan fokus pada rute-rute super premium di mana rutenya akan turun dari 237 rute turun menjadi 140 rute," kata Kartika pada rapat kerja dengan Komisi VI, Selasa (9/11/2021).
(hal/ara)