Laba BUMN Rp 40 T Kekecilan, Erick Thohir: Ada Pemborosan Luar Biasa

Laba BUMN Rp 40 T Kekecilan, Erick Thohir: Ada Pemborosan Luar Biasa

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 16 Nov 2021 20:00 WIB
pOster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Kinerja BUMN mengalami perbaikan pada tahun ini. Hal itu ditunjukkan dengan perolehan laba yang meningkat.

Laba perusahaan pelat merah diproyeksi menembus Rp 40 triliun di tahun 2021. Namun, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut laba tersebut masih sangat kecil.

"Mohon maaf, saya bekas swasta, dari Rp 1.900 triliun, bottom line Rp 40 triliun, itu laba bersih sangat amat kecil, berarti ada pemborosan yang luar biasa di tengah, di capex," katanya dalam acara 3rd Indonesia Human Capital Summit 2021, Selasa (16/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick sendiri mengakui laba BUMN mengalami perbaikan tahun ini. Erick bilang, laba paruh tahun 2021 sudah jauh di atas perolehan di tahun 2020 sebesar Rp 13 triliun.

"Dari Rp 1.900 triliun revenue kita, atau pendapatan kita, kalau kita lihat laba bersih BUMN itu sudah lebih bagus. Tahun 2020 konsolidasi itu Rp 13 triliun, full year," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, sumber daya manusia atau human capital menjadi kunci. Namun, ia mengingatkan agar jangan terjebak.

Dia menjelaskan, dengan era digitalisasi mau tak mau semua harus lebih efisien. Ia pun menekankan pentingnya menggeser program tapi juga harus berdampak pada penciptaan lapangan kerja.

"Apa contohnya? Penggabungan BRI, PNM, Pegadaian salah satunya apa, mendorong job creation di ibu-ibu, yang di mana Mekaar 1,5 tahun terakhir bisa tumbuh banyak. BNI sama, saya dorong kenapa ke diaspora, pekerja migran, karena ini job yang harus kita dorong," jelasnya.

Tonton juga Video: Perintah Jokowi ke Erick Thohir: BUMN Sakit, Tutup Saja!

[Gambas:Video 20detik]



Negara Butuh Sumber Pendapatan Baru

Erick juga menjelaskan, program-program pemerintah membutuhkan sumber pendapatan baru. Maka itu, pihaknya mendorong setoran dividen BUMN yang sebesar-besarnya ke negara.

"Kita harus pastikan BUMN ini menjadi pelayanan publik apalagi yang tadi saya sampaikan negara perlu pemasukan, ya kita harus berikan dividen sebesar-besarnya. Karena ini apa, program pemerintah sangat memerlukan sumber income yang baru," katanya.

Selain itu, ia dan para wakilnya disiplin melakukan aksi korporasi tanpa suntikan modal negara. Dia mengatakan, suntikan modal negara untuk penugasan.

Terkait suntikan modal negara, Erick ingin ke depan agar penugasan tersebut dibahas tiga menteri supaya jelas. Meski, ia tak menyebutkannya secara rinci.

"PMN (penyertaan modal negara) yang diberikan untuk penugasan, itu pun kita mau ke depan kita mau penugasannya ada rapat tiga menteri supaya jelas. Karena apa, kita harus terus membangun," ujarnya.

Halaman 3 dari 2
(acd/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads