Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) hingga 31 Oktober 2021 telah mencapai Rp 96,62 triliun atau 164% dari target tahun ini Rp 58,8 triliun. Jumlah ini disebut selalu naik dari tahun ke tahun.
"Pendapatan BLU secara total mencapai Rp 96 triliun atau 164% dari target. Jadi BLU selama ini selalu di atas target dan kalau kita lihat dari Januari sudah lebih di atas target," kata Sri Mulyani dalam opening ceremony BLU Expo yang dilihat virtual, Selasa (16/11/2021).
BLU sendiri hingga saat ini telah berjumlah 252 yang meliputi bidang kesehatan 107 BLU, pendidikan 106 BLU, pengelola dana 10 BLU, pengelola kawasan 5 BLU, dan penyedia barang/jasa lainnya ada 23 BLU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peningkatan pendapatan BLU diiringi dengan nilai belanja yang juga naik. Hal ini disebut dalam rangka untuk mendukung pemulihan ekonomi baik itu di bidang kesehatan, perlindungan sosial, pendidikan, maupun pembangunan infrastruktur termasuk infrastruktur IT.
"Nilai belanja BLU meningkat jadi Rp 82 triliun atau 64% dari pagu DIPA BLU. Jadi BLU itu bisa mengcollect dari masyarakat tapi dia mendapatkan APBN cukup signifikan. Jadi kualitas menggunakan anggarannya juga menjadi sesuatu yang sangat penting," tuturnya.
Sri Mulyani menuturkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) BLU dalam 10 tahun terakhir rata-rata tumbuh 22%, lebih besar dari rata-rata pertumbuhan PNBP nasional yaitu 4% dan kontribusi PNBP atas laba BUMN yang sebesar 9,1%.
Bendahara Negara itu menyebut pemerintah akan terus meningkatkan BLU menjadi institusi yang memberikan pelayanan yang semakin berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
"Ke depan kita berharap BLU akan makin dikelola secara baik, profesional, transparan dan bahkan bisa menciptakan SDM yang punya skill management leadership yang baik," tandasnya.
(aid/zlf)